Tiga Titik Tiga Nasib

Tiga Titik Tiga Nasib - Dalam perjalanan pulang, aku menemukan 3 titik tempat yang diisi oleh 3 manusia yang berbeda dengan 3 nasib yang berbeda pula. Tiga tempat tersebut adalah, KFC, teras toko Barometer, dan teras toko oleh-oleh (pertigaan jln.gajah mada pasar tanjung-jember). Ketiga tempat tersebut saling berhadapan dan saling berdekatan.

Dalam satu waktu, sekaligus aku melihat tiga nasib yang berbeda. Di KFC, terlihat manusia yang tertawa dalam obrolan, larut dalam suasana bahagia bersama orang terkasih, berseragam kantor rapi, memesan makanan yang diinginkan, dan sibuk memikirkan besok pulang kerja makan dimana. Di teras toko Barometer, terlihat manusia yang berwajah sedih, diam membisu, memakai pakaian tak layak, memakan makanan sisa dari tong sampah, tanpa rumah, tanpa orang tua dan sibuk memikirkan kapan bisa makan lagi.


Di teras toko oleh-oleh, terlihat manusia berwajah datar, bersiap pulang dengan cemilan ditangan, meski belum mandiri, ia masih memiliki rumah dan orangtua, harus memakan masakan yang disediakan di rumah, dan ia sibuk memikirkan masakan apa yang tersedia hari ini. Dimanapun posisi kita dalam tiga titik tersebut, tetaplah menjadi pribadi yang baik, yang bermanfaat, dan berprinsip. Kita tidak pernah tahu apa rahasia yang akan terjadi esok hari, bahkan masihkah kita hidup esok pun tidak ada jaminan apa-apa jika hari ini bukan hari terakhir kita di dunia. Tetaplah menjadi manusia dengan kealamiannya, makhluk sosial. Belajar dan berbagi. Karena kita tidak akan pernah merugi jika melakukan keduanya.

 .إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka,” (Ar Raad : 11).

Ada perbedaan besar antara nasib dan takdir. Kita tidak mungkin melawan takdir, tapi kita bisa mengubah nasib. Keputusasaan, kemauan yang lemah, jiwa pecundang. Syaitan menyukainya. Sebab dengan begitu mereka tidak banyak mengubah hidupnya. Merasa benar bertedeng pada kata-kata kita sudah maksimal melakukannya. Sadarkah kita maksimal adalah barometer angka atau capaian yang sudah ada tingkatan terendahnya dan tertingginya? Minimal di angka 3 dan maksimal di angka 8. Minimal tidak minta-minta, maksimal tidak menyusahkan orang. Allah SWT punya rencana buat kita tapi kita pun harus punya rencana buat diri kita sendiri. Selamat pagi.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes