Aku Orang Indonesia
Atiya Fauzan March 07, 2015 0
“Aku orang Indonesia” teriakku dalam sebuah pementasan lomba membaca puisi tempo lalu. Meski tidak keluar sebagai juara, aku mengikuti kompetisi puisi ini bukan semata-mata demi piala, tapi ada misi lain yang aku jalani dibaliknya, yaitu mengindonesiakan Indonesia. Aku ingin semakin banyak orang yang mensyukuri dan membanggakan bangsanya sendiri. Aku ingin Indonesia hadir di nafas, darah, dan jiwa banyak orang. Bukan berbangsa Indonesia karena sikap ‘kepasrahan’, yang artinya jika orang tua memiliki kebangsaan Indonesia maka secara otomatis sebagai anak, harus juga memiliki kebangsaan yang sama, tidak ada pilihan lain, terpaksa dan pasrah saja pada takdir. Sungguh, hal ini merupakan pemikiran yang keliru. Kebangsaan itu merupakan pilihan, yang pada akhirnya kita pilih atas dasar kecintaan dan kebanggaan. Kita memilih dan memiliki kebangsaan Indonesia bukan karena orangtua kita memiliki kebangsaan yang sama, tapi karena kita mencintainya, mencintai Indonesia.
Aku orang Indonesia
Akulah yang hidup di negara yang katanya darurat Narkoba
Akulah yang hidup di negara yang dipenuhi tikus manusia
Akulah yang hidup di negarayang dirutini bencana
Aku orang Indonesia
Lantas kenapa?
Aku bangga
Jika kau anggap hina
Jika kau anggap sia
Majulah, kerahkan yang kau punya
Aku akan tetap membela
Hingga aku kehilangan nyawa
Aku orang Indonesia, selamanya
Karena aku telah mencintainya
Aku orang Indonesia, selamanya
Karena moyangku memperjuangkannya
Aku orang Indonesia, selamanya
Dan lahir matiku di tanahnya
Indonesia, bangsa yang akupunya
Dipenuhi kekayaan alam dan manusia
Dilalui garis khatulistiwa
Dianugerahi ribuan bahasa
Dicintai 200 juta jiwa
Dibanggakan oleh dunia
Lantas kenapa jika aku orang Indonesia?
Kau sekedar bertanya atau mengirikan yang aku punya?
Apa adanya Indonesia telah menyempurnakan hidupku
Begitulah puisi tentang “Aku Orang Indonesia” yang aku bacakan untuk semua manusia yang ingin mendengarnya dan yang aku tulis untuk semua manusia yang ingin membacanya.Apapun yang terjadi di dalam bangsaku sendiri, aku tetap optimis bahwa badai pasti berlalu dan setelah gelap pasti terbit terang. Aku akan selalu percaya bahwa mengacuhkan problema bangsa bukanlah solusi yang sebenarnya dan pesimis sebagai rakyat biasa yang tidak akan berpengaruh pada Indonesia juga bukan sifat yang harus dipelihara. Sekecil apapun, sesederhana apapun tindakan positif yang kita lakukan, sungguh itu akan berguna untuk Indonesia, percayalah.
Sebagai rakyat yang tak dikenal siapa-siapa, aku ingin menyuarakan kebanggaanku menjadi bagian dari Indonesia melalui sebuah karya. Dengan harapan, ada yang menyadarinya dan bangun dari jurang pesimis yang telah lama menyelimuti kita. Dan inilah yang aku bisa. Dan inilah yang aku tahu. Aku ingin mengajak semua untuk mencintai Indonesia apa adanya, serta membanggakan Indonesia atas segala yang dimilikinya. Apa yang kita bisa dan apa yang kita tahu, lakukanlah demi dan untuk Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh para kakek dan nenek moyang kita dulu. Beliau memiliki rasa optimis yang tidak pernah padam. Berjuang agar anak cucunya kelak bias bangga memiliki Indonesia. Dan tugas kita kini adalah menerima estafet perjuangan tersebut. Membanggakan Indonesia di mata dunia dan membuat Indonesia bangga memiliki kita.
Berpartisipasi dalam kompetisi blog CATATAN KEBANGSAAN.
Berpartisipasi dalam kompetisi blog CATATAN KEBANGSAAN.
About Author
Ibu rumah tangga yang selalu dibuat bahagia oleh imam hidupnya
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment