Home curahan Sekampret Inikah Media Kita (Oleh: Iqbal Aji Daryono)
Sekampret Inikah Media Kita (Oleh: Iqbal Aji Daryono)
Atiya Fauzan March 07, 2015 0
Sejak dua hari yang lalu, saya sekilas melihat beberapa teman ngeshare tautan dari TribunnewsDotKom. Berita yang sangat 'wow', berjudul: "Di AS Heboh Makhluk Seram Bawah Tanah Muncul ke Permukaan Bumi." (!!!)Pagi tadi saya buka link itu. Ternyata benar. Tribun mengabarkan penemuan ribuan makhluk aneh oleh NASA, di Amerika!! Makhluk-makhluk menyeramkan itu tinggal di 20 mil bawah tanah, dengan menggunakan terowongan-terowongan rahasia. Fisik makhluk yang disebut 'mole people' tersebut berbeda dengan manusia, karena tangannya berselaput dan bercakar, dan seterusnya.
Berawal dari Tribun, beberapa media lain (tentu juga belasan blog) mengkopas "berita" itu. Sedikit di antara yang ngopas adalah Kapanlagi, Tabloidnova, dan tak ketinggalan Bersamadakwah. Tentu saja media yang terakhir menambahinya dengan pertanyaan khas, yakni apakah mole people itu sama dengan Ya'juj dan Ma'juj yang disebut dalam Al-Qur'an? Owh..
Mrongos membaca kabar-kabar itu, saya iseng gugling dengan kata kunci "mole people". Link-link dalam bahasa Inggris pun bermunculan. Tapi isinya ya beda banget sama Tribun. Mole people di situ (misalnya di Newyorktimes dan Newyorkpost, masing-masing diunggah pada tahun 1990 dan 2009) adalah para gelandangan yang menghabiskan puluhan tahun di terowongan-terowongan kereta bawah tanah di New York! Ya, gelandangan! Mereka manusia biasa!!
Masih penasaran jangan-jangan ada info lain, saya teruskan searching dengan kata kunci "mole people, NASA". Naaah, ketemulah link berbahasa Inggris yang poin-poin informasinya persis sama dengan Tribun, yaitu dari Burlingtonnews. Cuma satu itu saja yang saya temukan, itu pun tak jelas diaplod tahun berapa.
Tak puas dengan satu berita saja, saya teruskan gugling. Dan.. ya Allaah, akhirnya saya nemu link berbahasa Inggris dengan foto-foto makhluk aneh yang sama dengan punyanya Tribun. Link berita kapankah itu? Berita mbahmu. Itu artikel tentang sebuah film science-fiction, yang dibuat pada tahun 1956!!
Jelaslah sudah. Apa yang diberitakan Tribunnews pada rubrik "Internasional" adalah terjemahan Burlingtonnews yang nggak jelas kapan munculnya, dengan ilustrasi potongan scene film yang dibikin pada lebih dari setengah abad silam!! Setengah abad silam!!!
Sambil ndremimil mengucap seribu nama Tuhan, saya gugling sekali lagi dengan kata-kata kunci berbahasa Indonesia. Dan hadirlah petunjuk-Nya yang terang benderang, bahwa versi yang persis sama dengan "berita" Tribunnews bermunculan pula di blog-blog sampah. Misalnya di Eymanway.blogspot dan Kawanmoe.blogspot.
Apakah mereka cuma kopas dari Tribun?
Nehi, nehi. Eymanway mengunggah mole people pada tahun 2011, dan Kawanmoe pada 2012. Tiga hingga empat tahun silam!! Artinya, jika ada yang kopas, maka Tribunnews-lah kopaser militan itu. Ya, media grup Kompas-Gramedia itu ngopas blog-blog yang setara levelnya sama 17tahunDotCom! What the f*ck! *** Demi Tuhan, sekampret inikah media kita? Tautan berita Tribun tadi banyak sekali yang ngeshare, dan mereka-mereka itu percaya. Mungkin satu dua orang ngeshare buat ngejek, tapi faktanya saya lihat sendiri banyak yang membaginya sambil terpukau, berdecak, dan ada pula yang mengucap subhanallah. Se-melacur itukah Tribun? Hanya demi menyembah rating??
Saya akan lebih mafhum jika yang mengunggah berita gituan PKSPiyungan, misalnya. Atau yang lain. Mereka yang mengklaim "media alternatif", tapi tampaknya sama sekali tidak memegang lisensi kewartawanan. Saya tentu juga nggak akan menggubris kalau yang ngepost kabar beginian adalah blog-blog busuk pendulang Adsense.
Lha tapi Tribun kan isinya wartawan, diakui sebagai media resmi, dan pastinya wartawannya juga dilindungi UU Pers, kan?
Oke, oke. Saya paham. Sudah tak terhitung lagi media online (yang media beneran) menghamba rating dengan pelintiran-pelintiran berita, atau minimal pelintiran judul. Tapi basis laporan mereka tetap fakta. Perkara mau mereka racik macam apa itu fakta, biarkan publik semakin cerdas menilainya. Tapi kan ya bukan ala mole people-nya Tribun gini to yaaa!
Sekarang, gimana kalau kita tuntut? Hak publik kan ini? Di "berita" Tribun itu ada nama editornya. Tapi saya agak-agak memaafkan dia. Saya yakin dia digencet dengan target jumlah klik oleh bosnya, redaktur Tribun. Kalau gagal, dia mungkin dipecat, nganggur, dan nggak kuat beli beras yang semakin mahal ini.
Nah, tapi si redakturnya sendiri (bukan si penulis "berita"nya) gimana? Kalau kita tuntut dia ke pengadilan karena melanggar pasal entah apa, karena pembodohan publik dan sebagainya, apa iya nanti bakalan dibales dengan serangan balik "kriminalisasi wartawan"? Ha??
Atas nama apa?? Kebebasan pers? Kebebasan pers untuk merusak otak jutaan manusia Indonesia?? Kebebasan lambemu njepat!!
About Author
Ibu rumah tangga yang selalu dibuat bahagia oleh imam hidupnya
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment