Manusia sok Tuhan

"Tanpa saya, ayahmu mau kerja apa? Keluargamu mau makan apa? Mau dapat uang darimana? Bagaimana adikmu bisa sembuh? Itu semua karena saya, harus berterima kasih dong, dan harus tahu diri" suaranya memekik keras ditengah siang.

"Manusia sok Tuhan" gumamku dalam hati.

Memang aku tidak mengenal dan tidak ingin mengenal manusia sombong yang aku temui di rumah kawanku tersebut. Kawanku sebagai obyek atas kalimat kotornya itu hanya diam mengalah, mencoba menghormati, bukan karena si sombong kaya, tapi karena ia lebih tua. Kawanku memang baik, masih sempat sopan disaat seperti ini.

Aku sebagai penonton tak diundang, hanya bisa geram menyaksikan pertunjukan tak enak dimata tersebut.

Aku berpikir, kok ada ya manusia yang demikian. Sok Tuhan, sok hebat, sok berkuasa, sok memiliki segalanya, sok semua karena jasa kebaikannya, padahal ia hanyalah orang yang dipercaya oleh Allah sebagai 'perantara' rizki orang lain.

Masih untung ia dipilih, diberi rizki lebih. Coba bayangkan jika Allah mencabut nikmat tersebut, tentu ia tak bisa menyombongkan apa-apa.

Sudahlah, jangan tiru orang-orang di TV, yang sok-sok macam begitu. Ada yang bilang, "tanpa saya, kota ini tidak akan pernah maju". Pernah juga mendengar, "tanpa saya ratingnya tidak mungkin tinggi" dan lain sebagainya.

Cukup ingat bahwa segala yang ada di muka bumi ini adalah milik Allah SWT dan semuanya terjadi atas kehendak dan kuasa Allah SWT. Kita mah apa atuh.

2 comments :

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes