Kenapa Hatiku Panas?

Kenapa ya telingaku panas? Kenapa ya hatiku panas? Alqur'an dilecehkan, ulama juga ikut dilecehkan. Seakan sejarah yang memecahkan kebhinekaan tempo dulu, dibangkitkan lagi. Please Indonesia, berdamailah. Hidup berdampingan, saling erat memegang tangan, tanpa embel-embel siapa kamu atau apa sukumu. Kita pasti bisa hidup damai penuh senyuman.

Jengah banget melihat pembingkaian yang menghasilkan makna, yang berpeci, bersarung, dan bersorban adalah sosok yang tidak sopan, tidak baik, de el el. Padahal kyaiku pakai peci dan sarung, ustadzku juga, bapakku juga, pamanku juga, kakakku juga, suamiku juga, dan temen-temen aku juga. Dan mereka orang baik.

Ini bukan tulisan yang berkaitan dengan kampanye. Bukan. Ini hanya tulisan sederhana yang lelah dengan debat kusir dimana-mana, saling menjelekkan serta saling menghina, yang berujung dengan pertengkaran dan ketidakharmonisan.

Please, berdamailah.

Bukankah ada yang bisa hidup damai dengan dipenuhi perbedaan. Bukankah ada yang saling menghargai meski sama sekali tak memiliki kesamaan. Bagiku agamaku, bagimu agamamu.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes