Dhuha-nya Orang Hebat

Pada suatu kesempatan, aku sempat berangkat sangat pagi ke sekolah karena suami memiliki kesibukan. Jam 06.15 aku sudah tiba dan memasuki gerbang sekolah.

Karena belum sempat dhuha-an, aku langsung menuju musholla Al-Kautsar #SMKNegeri4Jember. Dan apa yang aku lihat disana? Beberapa guru yang aku kenal istiqomah juga sedang dan akan beribadah.

Sebenarnya, melihat pemandangan demikian adalah nikmat dan memiliki teman/saudara/atasan/tetangga yang istiqomah adalah rizki. Patutlah bersyukur jika kita dikelilingi oleh orang baik.

Bukankah Bang Opick pernah berkata dalam lagunya bahwa salah satu obat hati adalah berkumpul dengan orang-orang sholeh. Jadi, carilah orang-orang yang membawa pengaruh positif dan tebarkanlah hawa positif pada orang-orang negatif.

Memang, mengenal orang baik itu banyak untungnya. Bisa mendapatkan inspirasi, ilmu, pahala, dan lainnya. Langkahnya mengajak kebaikan, senyumnya melahirkan kedamaian, dan lisannya mengajarkan ketakwaan.

Seperti beberapa guru yang aku temui pagi itu, jika hatinya begitu dekat dengan Allah, pun jiwanya demikian. Aku terpesona, beliau-beliau sudah memiliki segalanya, namun bibirnya tetap dibasahi oleh kalimat ampunan dan permohonan, "Iyya ka na'budhu wa iyya ka nasta'in". Beliau-beliau sama sekali tidak congkak, karena dunia adalah amanah, dan tetap kita harus mengejar akhirat. Mungkin begitu yang ada dalam pikiran beliau.

Aku benar-benar bersyukur bisa mendapat nikmat dan rizki yang demikian, mengenal banyak orang-orang baik nan hebat. Menjadi sebuah pelajaran penting bagiku bahwa siapapun kita, apapun jabatan kita, tetaplah akhirat yang utama selamanya.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes