CINTA SEGITIGA A.L.A (Alula - Langkung - Ars)


#LANGKUNG

Februari, bulan gerimis di Kota Jember. Langkung masih termenung di pelataran masjid kampus. Toga yang dijanjikan esok akan dikenakannya, sama sekali tak mampu membujuk senyum di wajah tampan kerasnya.

Alula. Satu nama yang berlari dalam pikiran, justru yang digalaukan tanpa sebab, yang lebih berharga dari apapun, baginya. Mahasiswa dengan IPK nyaris sempurna tersebut, sama sekali tak menggubris "wisuda" dan "lulusan terbaik". Dua kata lain yang ada dalam benak Langkung adalah "ta'aruf" dan "Alula".

Gadis berparas cantik, lengkap dengan akhlaq yang anggun, membuat Langkung jatuh cinta pada pandangan pertama pada Hafidzhah sekaligus Qori'ah tersebut.

Alula sama seperti mahasiswi lainnya, junior Langkung di Fakultas Kedokteran. Ada banyak adik angkatan yang berkelebat, namun hanya Alula yang mampu membuat Langkung tak bisa hidup normal seperti biasanya.

Seorang adik angkatan, yang tak pernah Langkung lihat, namun semua virus merah jambu itu dimulai saat Alula menjadi Qori'ah diacara tahunan fakultas, bulan lalu. Sejak saat itu, Langkung aktif untuk satu tujuan akhir yang dia inginkan, menikahi Alula.

Maka segala cara dirumuskan, agar ta'aruf, khitbah, dan nikah berjalan dengan sempurna. Untuk satu nama akhir yang Langkung impikan, Alula.

#ARS

Ars adalah pria manis yang mampu menaklukkan segala macam kerumitan angka dalam matematika.
Siapa yang akan menolak ajakan ta'aruf Ars? Tak akan ada yang mau.

Wajah seperti artis bollywood, otak super encer, sikap yang gentle (baik, sabar, pengertian, bertanggung jawab).

Semua wanita nyaris meleleh jika disapa oleh pria yang terkenal dengan badan tinggi tegapnya tersebut.

Meski banyak yang ingin dispesialkan oleh sosoknya, Ars sama sekali tak peduli. Karena dihatinya sudah jauh-jauh hari menyimpan sebuah nama cantik, Alula. Sahabatnya sejak dimasa SMP dan SMA dalam pesantren.

Dan walau berkuliah di perguruan tinggi yang berbeda, Ars rutin mengirimi Alula surat. Dizaman yang serba modern, Ars tetap mempertahankan seni klasik berkirim surat melalui pos. Baginya, tak ada yang lebih indah dari angka dan tinta yang terukir dalam kertas.

Membicarakan Alula, atau apapun yang berkaitan dengan Alula, Ars selalu menomor satukan sahabat istimewanya tersebut. Pernah suatu kali, Ars rela menempuh jarak Surabaya-Jember dengan motor dan keadaan fisiknya yang kurang baik, demi keluarga Alula.

Namun, sedalam apapun cinta Ars untuk Alula, wanita cantik yang diharapkan menjadi makmumnya tersebut tak akan pernah tahu, karena hingga didetik kesekian, Ars memendamnya rapat, tanpa secuil pun keinginan untuk membocorkannya.

#ALULA

Senja selalu menjadi pilihan Alula untuk menuliskan bait-bait puisi. Ditengah kesibukannya kuliah dan menjaga hafalan Al Qur'an, gadis pendiam tersebut tak pernah melupakan darah seni menulis yang mengalir dalam nadinya. Bukan karena sang Bunda suka menulis lantas ia pun suka, tapi lebih kepada panggilan jiwa.

Bagi Alula, tak ada yang lebih berharga dari sang Bunda dan kesempatan nafasnya. Karena keduanya memberikan Alula kehidupan. Maka tak heran, jika ucapan sang Bunda menjadi gembok kuat hatinya untuk tak menalar kemana-mana.

Sebuah kalimat singkat memang, tapi bagi Alula, hal tersebut lebih dari sebuah amanah, "Alula sayang, niat yang baik juga harus dilalui dengan proses yang baik, agar mendapatkan hasil yang baik pula. Dan jalan haram atau jalan maksiat tak akan pernah menguntungkan serta membahagiakan. Tetaplah memilih pilihan yang diyakini hatimu benar dan baik."

Maka tak pernah sekalipun Alula menyenggangkan waktu khusus untuk memikirkan kaum Adam. Dan rasa 'kasih' sebagi fitrah antara laki-laki dan perempuan, jika belum tiba saatnya maka Alula harus menyimpannya rapat hingga setan pun tak bisa mengendusnya.

Malikal yang pernah melamarnya, Aril yang langsung menemui orang tuanya, Johar yang melempar kode indah, sama sekali menjadi angin lalu bagi Alula. Bukan karena sok idealis, cari ini itu atau minta ciri ini itu, tapi lebih pada keyakinan hati dalam istikharah panjang.

Siapa yang tahu isi hati Alula? Jika bukan ia dan Tuhannya.

Bersambung...

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes