Maaf, Kami Tidak Merayakan Valentines Day


Selasa pagi, 14 februari, aku memasuki kelas XI Broadcasting di jam pertama. Kegiatan belajar mengajar berjalan seperti biasa, fokus dan kondusif.
Namun, selang beberapa menit kemudian, ada salah seorang siswa yang menyeletukkan kata "coklat".
Aku yang masih tidak mengerti, terdiam sepersekian detik, dan baru tersadar ketika melihat angka 14 februari di jurnal kelas. "Oh... valentins day maksudnya" gumamku dalam hati.
Belum sempat aku mengeluarkan kata wejangan, siswi-siswi sudah bersahutan macam-macam.
"Nggak boleh merayakan lho"
"Eh itu bukan budaya kita"
"Bener tuh, dosa"
"Jangan rayain"
"Kan menyayangi sesama itu tiap hari, dengan kasih sayang sehat" imbuhku
Horeee !!! Sorakku dalam hati, akhirnya kekuatan persatuan islam dan nuansa religius merasuk ke jiwa pemuda-pemudi, yang dulunya dianggap mustahil. Mungkinkah ini efek media 'kemarin'?
#TandaTanya

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes