Karena Jodoh Selalu Menjadi Rahasia


Siang. Aku kedatangan seorang sahabat lama, yang sengaja datang untuk menengok keadaan si kecil Alula.

Wajahnya terlihat lebih cantik dari semasa kuliah dulu, badannya pun lebih padat berisi. Mungkin efek dari kebahagiaan 'nikah'. Hehehe... (Hayo, yang belum nikah tapi sudah siap, disegerakan ya! Banyak pahalanya plus banyak bahagianya lho. Nyesel nanti kalau kelamaan nunda ^-^)

Mungkin sudah 3 tahunan kami saling mengasingkan diri. Cerita masa lalu, serasa terkuak kembali saat mengetahui pendamping halal yang menemaninya terik itu.

Yap. Aku masih mengingat sosok pria tinggi itu. Pria yang semasa kuliah dulu melakukan perang terang-terangan untuk menembaki sahabat manisku tersebut dengan ucapan yang mengandung virus merah jambu, cinta.

Masih jelas dalam ingatan, bagaimana responnya setiap aku menggodanya.
"Ehem. Yang punya fans baru, kayaknya jodoh nih..." ujarku dengan wajah menggoda.
"Naudzubillah, jodoh sama dia" tukasnya cepat.
Selalu begitu. Setiap berangkat atau pulang kuliah ketika berpapasan dengan pria tinggi yang selalu menyapa kami dengan santun tersebut. Sahabat manisku selalu menolak sapaan atau senyumannya. Sangat terlihat bagaimana kebencian tanpa sebab yang dimiliki sahabat manisku.

Tapi entah bagaimana ceritanya, setelah bertahun-tahun, dia bisa bersama dengan pria yang amat dibencinya. Bagaimana mereka melakukan proses ta'aruf? Khitbah? Nikah? Padahal dulunya, memandangnya saja tak sudi, namun sekarang dia telah memilih pada siapa akan diabdikan seluruh hidupnya.

Ah, jodoh selalu menjadi rahasia. Manusia tidak pernah tahu dengan siapa akan menghabiskan sisa hidupnya nanti. Bahkan untuk sekedar nama pun, manusia tidak akan pernah tahu, apalagi sosok nyatanya.

Maka dari itu, tetaplah menjadi pribadi hebat yang juga akan dipersatukan dengan pribadi yang hebat pula. Tak ada gunanya membenci orang berlebihan, atau mencintai orang berlebihan pula, karena *sekali lagi* jodoh selalu menjadi rahasia.

Bisa jadi, jodoh yang dinanti-nanti adalah musuh kita, tetangga kita, sahabat lama, atau bahkan orang asing yang tak pernah dikenal. Siapapun, tetaplah menghargai kebaikan orang lain.

Lupakan hal baik yang kita lakukan pada oranglain dan selalu ingat kebaikan orang lain pada kita.
Ingat keburukan yang kita lakukan pada orang lain dan lupakan keburukan yang orang lain lakukan pada kita.

Selamat berbahagia, sahabat manisku.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes