Home tausiah Menutup Aurat VS Membungkus Aurat
Menutup Aurat VS Membungkus Aurat
Atiya Fauzan October 09, 2016 0
Ada yang
berbeda dari suasana fashion di kampus IAIN (Institut Agama Islam Negeri)
Jember, kebanyakan dari mahasiswi sudah memahami apa itu perbedaan antara
menutup aurat dan membungkus aurat. Maka
tak heran jika yang berkelebat adalah mudi-mudi penimba ilmu lengkap dengan
pakaian longgar nan anggun serta jilbab yang menutupi dada. Baik sekilas maupun
diamati, tak nampak lekukan tubuh yang aduhai, atau benjolan sana-sini, atau
bentuk dada yang terukir jelas dan nyata. Sirna.
Jika
boleh bernostalgia, beberapa tahun silam, sangat jarang ditemui mahasiswi yang
demikian (sesuai uraian di atas). Namun kini, pemandangan itu menjadi obyek
mayoritas. Yap, mayoritas. Banyak, bahkan sangat banyak.
Nampaknya,
kesadaran ini diyakini oleh semuanya. Apapun golongannya. Karena menutup aurat
merupakan kewajiban setiap wanita muslim, bukan wanita muslim dari golongan A
atau golongan B.
Tentu,
semua wanita pada dasarnya tak akan rela jika bentuk tubuhnya dikonsumsi
publik. Betis yang meliuk, pinggul yang terbentuk, badan yang melekuk, dan dada
yang menusuk. Aih, siapapun tak akan rela.
Dan, fenomena
ini mengajarkan kita bahwa menutup aurat begitu berbedanya dengan membungkus
aurat. Iya kan? Siapa sih yang tidak ingin mengatakan kalimat ini pada imam
hidupnya, “Suamiku sayang, bertahun-tahun aku berperang untuk istiqomah menutup
aurat ini, demi dirimu. Dan kini, semuanya menjadi hakmu seutuhnya. Engkau yang
pertama kali tahu keindahan warna rambutku, engkau yang pertama kali tahu
lembutnya kulitku, dan engkau yang pertama kali tahu kesempurnaan Tuhan
menciptakan wanita.” About Author
Ibu rumah tangga yang selalu dibuat bahagia oleh imam hidupnya
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment