Membangun Wajah Baru Pendidikan Indonesia melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi

            Tekonolgi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang semakin hari semakin canggih, turut memberi manfaat yang meluas ke berbagai aspek kehidupan, baik sebagai penunjang maupun sebagai kebutuhan. Mulai dari kesehatan, dunia usaha, promosi wisata, budaya, dan lain sebagainya. Dan salah satu bidang yang paling merasakan manfaatnya adalah pendidikan.
            Pendidikan ibarat penyanggah bagi sebuah negara. Karena tanpa pendidikan, negara tidak akan mampu membangun politik, sosial, budaya, dan ekonomi yang berkualitas. Maka tak heran jika proses ‘membangun pendidikan’ menjadi poin penting yang perlu perhatian khusus.
            Dalam dunia pendidikan, ada dua pelaku utama yang berperan aktif dalam terjadinya proses belajar-mengajar (penyampaian materi hingga penerimaan materi), yakni siswa dan guru. Sebuah PBM (Proses Belajar Mengajar) dikatakan berhasil apabila siswa mampu memahami dan mempraktekkan disiplin ilmu yang telah diberikan oleh bapak/ibu guru, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Keterkaitan erat antara TIK dan pendidikan adalah dunia pendidikan yang terbantu lebih efektif dan efisien oleh pemanfaatan TIK. Seperti: e-learning, online courses, electronic library, computer aided instruction, dan berbagi jenis aplikasi lainnya. Yang secara umum, pemanfaatan di atas memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi serta mendapatkan materi-materi utama maupun pendukung.
Guru dan Pemanfaatan TIK

            Dengan kecanggihan pesat yang dialami oleh TIK, para tenaga pengajar (guru) semakin terbantu untuk memiliki daya kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan berkesan. Karena pada saat ini, guru bukan lagi menjadi sumber informasi utama, melainkan berperan sebagai manager pembelajaran dan menjadi salah satu sumber informasi.
            Dalam proses transfer ilmu misalnya, guru tidak lagi harus bergerak monoton dengan papan tulis dan kapur. Tapi menayangkan materi pembelajaran dengan mengkolaborasikan LCD, proyektor, microsoft office, dan software lainnya, menjadi salah satu solusi sebagai media pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas. Adanya kebebasan berkreasi dengan font tulisan, penyajian tulisan, pemberian contoh materi dalam bentuk audio-visual, akan membantu menaikkan persentase keberhasilan sebuah proses belajar mengajar.
            Tak hanya itu, program SI PENO (Sistem Pembelajaran Online) yang diaplikasikan di SMK Negeri 4 Jember, merupakan bentuk lain dari pemanfaatan TIK. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi halangan bagi guru untuk bisa menyampaikan materi dari sebuah disiplin ilmu, memberikan latihan soal, dan mengevaluasi hasil belajar siswa-siswinya. Tidak ada lagi cerita guru ‘meninggalkan kelas’ karena ada pelatihan, sakit, atau tugas dari sekolah. Karena dengan pembelajaran online, siswa tetap bisa mendapatkan haknya secara penuh dan efektif.
            Sistem pembelajaran online dalam hal ini, guru bisa berinteraksi dengan siswanya secara langsung melalui bantuan internet, baik chat maupun video call. Kelas-kelas yang juga tersusun dalam sistem, memudahkan guru untuk memilih kelas mana yang sesuai dengan jadwal pembelajaran. Pembuatan soal untuk dikerjakan siswa pun bervariatif, mulai dari tulis, audio, dan video.
Siswa dan Kecanggihan TIK

            Siswa merupakan salah satu pelaku aktif dalam dunia pendidikan yang juga diuntungkan oleh kecanggihan TIK (dalam jalur dan porsi yang sesuai). Mereka-lah yang akan membangun Indonesia ke depan. Maka menjadi ‘pekerjaan rumah’ kita semua, untuk menyajikan pendidikan yang berkualitas sehingga melahirkan orang-orang yang berkualitas pula.
            Secara umum, memanfaatkan TIK dengan baik dapat mendukung proses belajar mandiri dan memacu inisiatif dari siswa, sebab mereka dapat menentukan tempat dan waktu belajar. Guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber informasi bagi siswa. Dengan internet misalnya, siswa bisa mempelajari berkali-kali lipat lebih banyak materi yang didapat di kelas, sehingga aktif dalam menganalisis dan mampu berpikir kritis. Tak heran jika hal ini menimbulkan diskusi yang lebih aktif antara guru dengan siswa maupun antar sesama siswa.
Kecanggihan TIK juga bisa mempercepat belajar siswa, baik yang memiliki tingkat kecepatan belajar yang tinggi maupun rendah.  Karena siswa bisa berdiskusi atau bertanya pada siapa saja serta dapat mempelajari materi sesuai minat individu (audio atau visual). Hal ini jelas berdampak signifikan dalam meningkatkan daya kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.


*Oleh: Atiyatul Mawaddah, S.Sos.I (Guru Program Keahlian Broadcasting di SMK Negeri 4 Jember)            

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes