Hati Penuh Cinta


"Kok bisa sih si X itu gitu, gayanya tuh lho aku nggak suka banget" suara selentingan yang tidak sengaja telingaku dengar.

Membenci seseorang tidak pernah memberikan manfaat apapun. Merasa sebal pada orang lain tidak pernah mendatangkan kebaikan. Yang ada, hati kita keruh dan kotor, pikiran kita lelah menyimpan kebencian, serta jiwa kita tak lagi putih setelah hari nan fitri kemarin.

Kenapa kita mau bersusah-susah menyimpan kebencian?
Kenapa kita mau melelahkan diri dengan tidak menyukai orang lain?
Kenapa kita mau mengkotorkan hati kita sendiri?
Rugi! Rugi besar!

Bukankah lebih indah jika memiliki hati yang penuh cinta tanpa setitik pun kebencian. Bukankah ringan menjalani kehidupan ini jika hati kita mampu mencintai banyak orang. Bukankah baik jika hati kita sibuk mencintai sekitarnya daripada membencinya? Bukankah begitu? Iya kan?

Cobalah memulai, bangun di pagi hari, mengadukan semuanya pada Ilahi Rabbi, lalu melangkahkan kaki untuk belajar/ bekerja/ berkarya dengan hati yang penuh cinta. Menghilangkan segala dendam dan kebencian. Mencintai sekitar, dengan harus membuang perasaan sebal, kebiasaan mencela keburukan orang lain, menghina orang lain, dan membicarakan orang lain.

Ayo gerakkan hati dan badan kita untuk memiliki guna yang lebih positif lagi. Bukankah kelak mulut kita akan dikunci? Lantas siapa yang akan bersaksi? Kalian paham jawabannya... 

Selamat siang sahabat. ‪#‎IstanaTulisan‬

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes