Kunci Sang Hati

Kunci Sang Hati - Hati ibarat gembok, yang bisa dibuka dengan sebuah kunci. Dan sebuah gembok akan terbuka oleh kunci yang pas dan cocok, jika tidak, sebanyak apapun kuncinya, gembok tetaplah menjadi gembok yang tak akan bisa dibuka. Ingat, gembok membutuhkan kunci yang ‘pas’, bukan kunci yang mewah bertabur berlian, atau kunci yang langka yang hanya ada satu di dunia. Bukan. Sama sekali bukan. Hanya yang ‘pas’. Klik. Seperti apapun kunci itu, itulah kunci yang diciptakan sepasang atau sepaket dengan sang gembok.
Kunci Sang Hati

Begitu pula dengan hati. Kunci hati ada yang berupa kata-kata, suara, sikap, bakat, fisik, dan lainnya. apapun itu, itulah kuncinya yang mampu membuka sang hati. Pernah mendengar cerita seseorang yang mengagumi Raditya Dika? Padahal siapa sih Radit itu? Pria pendek, sedikit gemuk, lengkap dengan kulit yang agak coklat. Namun, kata-kata yang ia rangkai mampu menyihir para penikmat buku, melalui cerita yang memikat, melalui kalimat yang membuat orang lain terperanjat, dan melalui buku ia membuat jutaan hati terikat. Pernah juga mendengar cerita seseorang yang mengagumi Fa’ank ‘Wali’? Kenapa harus Fa’ank? Padahal banyak ratusan penyanyi lain yang ia tahu. Banyak yang lebih tampan, yang lebih jago menari, dan lainnya. Namun, baginya Fa’ank berbeda. Cara Fa’ank menyanyikan sebuah lagu yang mampu memukau banyak orang dan karakter suara khas Fa’ank yang tidak dimiliki oleh siapapun. Mungkin pernah juga mendengar seseorang yang mengagumi Reza Rahadian? Apa bedanya Reza dengan actor lain? Reza tampan? Iya. Jago berakting? Iya. Sosialnya bagus? Iya. Berprestasi? Iya. Cerdas? Iya. Itulah yang menjadi kunci hati para penggemarnya. Karena ada ‘sesuatu’ yang dimiliki Reza, dan tidak dimiliki oleh aktor lainnya, bahkan Tom Cruise sekalipun.

Seperti itulah hubungan antara kunci dan hati. Hanya membutuhkan yang ‘pas’ yang mampu membuat ‘klik’. Layaknya penggemar Darwis Tere Liye ada karena jatuh cinta pada tulisan-tulisannya. Penggemar Dedi Mizwar ada karena jatuh cinta pada setiap akting dan karya audio visualnya. Penggemar Chrisye ada karena jatuh cinta pada suara dan lagu-lagu hebatnya. Penggemar Olga Syahputra ada karena jatuh cinta pada sikap humoris dan kepribadiannya. Penggemar Mario Teguh ada karena jatuh cinta pada kalimat-kalimat sarat motivasinya. Maka ketika pengagum Darwis Tere Liye ditanya tentang sang idola, mereka memiliki pemahaman bahwa seperti apapun rupa Tere Liye, sejelek apapun suaranya, setidak menarik apapun bakat aktingnya, mereka tidak pernah peduli. Yang mereka pedulikan hanya buku, buku, dan buku hasil karya Tere Liye. Begitupun dengan para pengagum lain terhadap sang idola masing-masing.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes