Home curahan Sentuhan Tangan Ibu #PotongRambut
Sentuhan Tangan Ibu #PotongRambut
Atiya Fauzan March 04, 2015 0
Menurut Hideki dan Koji, hair stylist kenamaan di Jepang, teknik dasar memotong rambut ada empat, yaitu:
Sliding Cutting. Teknik ini menghasilkan model rambut di mana bagian luar lebih pendek dan semakin panjang pada rambut bagian dalam. Sehingga rambut akan terlihat seperti susunan layer yang halus. Teknik ini bisa juga untuk membentuk rambut mengarah ke dalam seperti di-blow.
Dry Cutting. Teknik ini hampir sama dengan sliding cutting, hanya saja lebih detail. Dry cutting lebih sesuai untuk rambut tebal atau rambut yang ber-volume. Teknik ini bisa mengurangi kekusutan rambut.
Direct Cutting. Direct cutting sesuai diaplikasikan untuk rambut yang mengembang. Dengan teknik ini, rambut bisa lebih jatuh ke bawah dan bukan ke samping, sehingga rambut tidak terlalu mengembang.
Thinning Cutting. Sesuai namanya, thinning cutting adalah teknik dengan prinsip menipiskan rambut. Teknik memotongnya dimulai dari akar rambut. ”Tentunya teknik ini lebih pas untuk rambut yang terlalu tebal,” kata Hideki.
Secara formalnya, memotong rambut tidak bisa sembarangan. Ada teknik dan tata caranya. Dari pengalamanku sebagai wanita yang terus memiliki rambut yang bertumbuh panjang, haruslah rutin memotong rambut setiap jangka waktu tertentu. Bisa bulanan, bahkan tahunan. Namun, dari banyak kali memiliki gaya rambut yang berbeda, model rambut sekarang inilah yang paling aku sukai. Hasil karya salon mana? Tentu hasil kreasi tangan ibuku tercinta.Selama ini, selalu ada sahabat profesional yang bersedia memotongkan mahkotaku tercinta. Beginilah anak pesantren, semuanya harus dilakukan didalam lingkaran tembok tinggai. Tidak ada salon, tidak ada tukang potong rambut. Beruntung, dalam setiap lingkunganku (SMP, SMA, KULIAH) ada saja rekan yang dianugerahi keahlian dalam memangkas rambut. Bertahun-tahun rambutku ditangani oleh sang ahli, sahabatku sendiri. Jadi, sudah banyak gaya model rambut yang pernah aku miliki. Tidak ada yang istimewa, biasa saja. Tapi, beberapa waktu lalu, saat aku menghabiskan sedikit waktu liburan di rumah, ibu mengomentari rambut panjangku.
“Rambutmu terlalu panjang” komentar ibu
“Nanti saja potongnya bu, kalau sudah di Jember” ujarku
“Sekarang saja” balas ibu
“Siapa yang mau mengantarkan ke salon bu? Atau siapa di rumah ini yang bisa memotong rambut?”
“Sini, biar ibu coba”
“Coba?”
Aku manut saja menjadi bahan percobaan. Sedikit ragu memang dengan hasilnya akan seperti apa. Seingatku, ini pertama kalinya ibu memotong rambutku. Ah, aku pasrah saja. Dan aku bertambah sedih saat banyak tumpukan rambut jatuh ke lantai. Haaa… rambutku malang, desahku dalam hati. Beberapa menit kemudian ibu meletakkan gunting, pertanda selesai. Untuk berkaca saja aku segan, khawatir kaca-kaca itu akan menertawakan rambutku yang berbeda 180 derajat, sepertinya. Dan… surprise !!! Menakjubkan. Indah. Baru pertama kali aku memiliki gaya rambut seperti ini, dan ternyata pas banget. Sederhana memang, tapi begitu berbeda dari sosok-sosokku sebelumnya. Baru. Fresh. Sontak saja aku acungkan dua jempol untuk ibu. Ternyata aku salah menilai ibu dalam hal memotong rambut, usia dan pengalaman sama sekali tidak berpengaruh pada keindahan hasil potongan sebuah rambut. Hideki dan Koji pun belum tentu lebih hebat dari ibuku. Hehehe. Pelajaran yang bisa aku ambil dari kejadian ini, jangan pernah menilai kemampuan seseorang dari tampilannya. Kemampuan ya kemampuan, letaknya di dalam. Tampilan ya sekedar tampilan, letaknya diluar. Bedakan !!!
About Author
Ibu rumah tangga yang selalu dibuat bahagia oleh imam hidupnya
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment