Home Unlabelled Stand By Me, Please
Stand By Me, Please
Atiya Fauzan January 15, 2015 0
(“Aku mohon, tetaplah bersamaku”. Andai lidah tak kelu, aku ingin mengatakan itu. Andai diijinkan waktu, aku ingin meminta padamu. Tapi, kehidupan sudah tercipta sempurna lengkap dengan hitam putihnya. Dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Dimana kita pernah bersama dalam atmosfer cinta, kita juga akan tergugu sendiri menanggung rindu. Beginilah hidup. Aku tahu dan aku harus menerimanya, Ayah. Aku sudah merindukanmu milyaran detik. Hingga detik ini, rindu itu pun tetap sama.)
Assalamu’alaikum sahabat Istana Tulisan. Hari ini, aku akan membahas mengenai hal-hal yang tidak bisa kita paksakan meskipun sudah berusaha sekuat tenaga, hal itu bernama takdir. Tugas kita bukan untuk mengeluhkannya dan mengkambinghitamkan siapa, tapi menerima dengan ikhlas dan melanjutkan kehidupan yang ada dengan raga, hati, serta jiwa yang bahagia.
Semua manusia tentu pernah mengalami masa-masa dimana dia harus berkata “stand by me, please” dengan disertai isak tangis. Aku pernah, kamu pernah, dan kita pernah. Tapi, yang sudah tiada tidak bisa kita bangunkan, yang sudah pergi tak akan bisa kembali. Dimasa inilah kita akan belajar apa dan bagaimana itu legowo (menerima apa adanya,red). Mengenai hal ini, aku memiliki banyak koleksi pengalaman, dari kehidupanku dan kehidupan di sekitarku. Memang aku tidak pernah tahu seperti apa rasanya memiliki ‘mantan kekasih’, yang kalian tangisi, yang kalian ratapi, yang kalian harapkan, dan yang kalian perjuangkan. Tapi, aku tahu rasa ‘sakit’nya kehilangan. Jadi aku harap, diantara kalian berhenti mengatakan perkataanku omong kosong belaka. Aku tahu apa yang kalian rasakan. Sakitnya. Perihnya. Ngilunya. Patahnya. Sebuah hati. Dan bukan sekedar tahu, aku sudah menghafalnya, aku masih mengingatnya, hingga detik ini.
Back to topic. Stand by me, please. Saat seseorang yang kita cintai, sayangi, dan kasihi ternyata terbatas waktu untuk bersama kita atau terhalang takdir, hanya ada satu kunci, ikhlas dan sabar. Percayalah, bahwa Allah sudah menyiapkan scenario indah untuk kita. Percayalah, bahwa kita akan baik-baik saja dengan mengikhlaskan kehidupan. Percayalah, bahwa sabar akan menjadikan kita sebagai manusia yang beruntung.
Sahabatku, Mrs.H, la tahzan. Tetaplah berjalan di jalan yang seharusnya. Aku tahu, hatimu meneriakkan ‘stand by me, please’ jutaan kali untuknya. Tapi, sudah aku katakan sebelumnya bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita paksakan. Jika dia bukan untukmu, memohon dengan air mata bahkan darah sekalipun, kalian tidak akan pernah bisa bersama. Tapi jika dia untukmu, merelakannya pergi pun dia pasti akan kembali, berusaha menjauhinya pun kalian tetap akan menua bersama. Sekali lagi aku katakan, jangan bersedih. Tunggulah jawaban dari semua ikhtiar dan do’a panjangmu. Aku berharap, aku akan dan tetap bersama dengan seseorang yang merasa kehilangan dunianya saat tak bersamamu. Fighting !!!
Sahabatku, Mrs.E, yang memasuki fase kehidupan baru, yang tanpa lelah berucap “stand by me, please” pada tanah kelahiranmu. Aku berharap kamu bahagia dengan tanah barumu. Aku percaya, kamu tidak salah memilih kali ini, maka dari itu aku turut tersenyum untuk perubahan hidupmu. Meski dunia terus menangis atas jalanmu, percayalah sahabat, kebersamaanmu dengan banyak hal baru merupakan anugerah, bukan musibah. Lupakan masa lalu dan berhentilah berharap untuk bersama dengan yang tidak seharusnya bersamamu. Fighting !!!
Sahabatku, Mrs.I, yang menyimpan rindu seorang diri, bersabarlah. Masihkah kamu mengatakan kalimat yang begitu dunia hafal, “Rindu, stand by me, please”. Masih? Aku berharap iya. Karena aku tahu, rindumu benar dan rindumu beralasan baik. Namun, terkadang manusia tidak bisa meminta rindu untuk bersamanya selamanya. Kamu harus sadar akan hal itu. Suatu hari nanti akan datang saat dimana kamu harus merawat atau menguburnya. Karena rindumu harus berakhir. Bagaimanapun terlukanya dirimu, bagaimanapun bahagianya dirimu, rindu itu akan bermuara ke satu titik. Yang tentunya aku berharap bahwa pada akhirnya akan mengembangkan senyum di wajahmu. Fighting !!!
About Author
Ibu rumah tangga yang selalu dibuat bahagia oleh imam hidupnya
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment