You, Love, And I



You, Love, And I

            Kalian tahu apa itu cinta? Menurut Wikipedia cinta itu adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya mengatakan bahwa cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
            Dan apakah kalian tahu kenapa manusia bisa jatuh cinta? Seorang Profesor Antropologi dari Rutgers University, Helen Fisher, membagi penjelasan cinta dalam tiga tahap. Dalam buku "Why We Love: The Nature and Chemistry of Romantic Love", Fisher menyebut tiga tahap itu juga dipengaruhi oleh hormon. Tahap pertama adalah Nafsu (Lust). Ini dipengaruhi hormon testosterone dan oestrogen di lelaki dan perempuan. Tahap kedua adalah ketertarikan (Attraction). Di tahap ini, setidaknya ada tiga neurotransmitter yang berpengaruh, ini termasuk adrenaline, dopamine, dan serotonin (ini merupakan hormon yang memengaruhi pikiran). Ketiga merupakan tahap keterikatan (Atatchment). Hormon yang terlibat dalam tahap ini adalah oxytocin dan vasopressin.
            Tentunya kalian juga ingin tahu apa yang terjadi pada diri kita ketika jatuh cinta. Ternyata jatuh cinta mempengaruhi area intelektual di otak. Saat seseorang jatuh cinta, 12 area di otak bekerja secara bersama-sama untuk melepaskan zat-zat kimia yang menimbulkan efek euforia seperti dopamine, oxytocin, adrenaline, dan vasopression. Perasaan jatuh cinta juga mempengaruhi fungsi kognitif seperti kondisi mental dan penampilan fisik. Oleh karena itu, seperti disebutkan oleh Prof. Stephanie Ortigue, saat manusia mengalami jatuh cinta, antara jantung dan otak pun saling mempengaruhi. Aktivitas di beberapa bagian otak bisa merangsang jantung, dan sebaliknya. Selain jantung dan otak yang saling mempengaruhi, peneliti juga menemukan tingkat kegugupan atau Nerve Growth Factor (NGF) yang meningkat pada orang yang sedang jatuh cinta. Molekul tersebut pun berperan penting dalam aktifitas kimiawi pada manusia.
            Namun, dibalik semua keilmiahan tentang cinta dimana ada kamu, aku, atau kita yang berkutat disekitarnya, ada beberapa hal lain yang harus kita pelajari, yaitu dengan siapa kita harusnya jatuh cinta. Dalam Islam, cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah Subhanallahu wa Ta’aladi dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya. Sebagaimana Firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala, yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar Rum: 21). Sungguh Islam telah mengaturnya karena Islam adalah agama fitrah maka dari itu islam tidaklah membelenggu perasaan manusia. Islamtidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia. Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga , dirawat, dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.
            Lantas dengan siapa seharusnya kita jatuh cinta? Cinta terbaik adalah cinta yang dilandasi rasa ketaqwaan terhadap Allah SWT, dengan mentaati perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, dan disertai akhlak yang baik pula. Bagi seorang wanita, ingatlah bahwa cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput. Dan ingat pula sabda nabi, yang berbunyi, “Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.”(Riwayat At-Tirmidzi). Karena cinta atas dasar ketakwaan sudah Allah firman kan dalam Al Qur’an, yang artinya “Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67). Ini menjadi bukti bahwa mencintai seseorang karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, merupakan awal dari cinta yang mulia. Tidakkah kita mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi diri walaupun kita telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah kita mengharapkan agar orang yang kita cintai senantiasa setia dan mencintai kita apa adanya walaupun kita telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat? #ThinkAgain
           
           

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes