Home Unlabelled Tentang Jemari Yang Bertulang
Tentang Jemari Yang Bertulang
Atiya Fauzan September 26, 2014 0
Ada lirik yang berbunyi lidah tidak bertulang … maka dengan lincahnya lidah bergerak ke kanan ke kiri, mengikuti mulut, menyusun kata, merangkai kalimat, dan lahirlah sebuah ucapan. Karena tanpa tulang, lidah seakan-akan mendapatkan kebebasan untuk bergerak tanpa lelah, tanpa titik, dan tanpa kontrol. Maka ketika lidah *yang tak bertulang* mulai melakukan aktifitasnya, maka sungguh sulit di hentikan. Mulai dari A hingga Z, mulai dari masalah dunia internasional sampai masalah pribadi manusia lain, semuanya lidah lantunkan begitu mudah. Tak heran jika ada kalimat bijak “diam itu adalah emas”. Bagaimana tidak, lidah yang begitu gemulai berkata-kata lebih cepat bereaksi daripada ‘kata’ sebenarnya yang belum sempat disampaikan oleh otak dan hati. Dan karena tanpa tulang itulah, lidah sedikit lebih bebas dan dikhawatirkan mengeluarkan rentetan kalimat yang tidak seharusnya keluar dari lisan manusia yang memiliki otak dan hati *yang berfungsi*. Maka sudah sebaiknya dan sebenarnya bahwa diammu adalah hartamu *jaga ya harta berhargamu*

Berbeda dengan lidah yang aku tuliskan diatas, jemari yang bertulang yang merangkai kata ke dalam tulisan pun bukan tidak mungkin melukiskan khilaf, meskipun jemari selalu bekerja sama *dengan baik* dengan otak dan hati. Maka ketika sebuah tulisan (panjang/ pendek) bermuatan kalimat yang salah dari berbagai aspek (tidak bermanfaat atau menyebabkan mudharat), jangan biarkan sang jemari menari kesana kemari. Sebab sungguh, meskipun jemari memiliki tulang, dan juga mampu bebas berekspresi, tetaplah memiliki batasan. Jemari juga bisa salah, tak hanya lidah. Dan perbedaan dari lidah juga jemari adalah sisi ‘dipikirkan’. Ketika lidah beraksi, maka otak/ pikiran bisa dikalahkan kecepatannya. Tak heran jika manusia lebih sering mengatakannya dulu, namun memikirkannya belakangan. Tidak demikian dengan jemari, dia mampu menuliskan kata-kata yang dipikirkan terlebih dahulu, karena kecepatan pikiran lebih cepat dengan tarian jemari dalam tuts-tuts keyboard atau dalam tinta.
***Dan aku atas nama pribadi, jika ada salah ucap atau salah tulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Baik dalam tulisan di facebook, blog, whatsapp, BBM, media massa, etc.
About Author
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment