MENU

La Tahzan Untuk Nikah Sirri (for Sofi Ah)


       “Kenapa semua orang kaget ketika aku mengatakan aku nikah sirri ???” Begitu ungkapmu dalam dunia maya alias dunia per-online-an. Mungkin, bagi semua orang pernikahan itu sewajarnya sah di mata agama dan juga sah di mata Negara. Mungkin juga, nikah sirri sudah dikonotasikan negative, akibat dari pengkonsumsian kita pada media, apalagi setiap pagi kita sarapan infotainment, yang isinya seputar wanita cantik yang nikah sirri dengan pengusaha kaya-lah, dengan pejabat-lah, dengan pendatang baru-lah, dengan putra itu-lah, dan lainnya. Dan hal tersebut sedikit demi sedikit merubah pola pikir masyarakat secara luas, tak heran mereka terkaget-kaget. Jika aku tidak mengenalmu, mungkin aku juga akan heran, inilah salah kita sebagai penikmat televise, menganggap kejadian di alam nyata memiliki benang merah dengan sajian-sajian yang ada dalam kotak ajaib, televise.
Padahal sebenarnya, manusia memiliki alasan lain, pemikiran lain, pemahaman lain, situasi lain, dan kebutuhan lain yang sama sekali berbeda dengan manusia yang lainnya. Semoga kita tidak terbius oleh hasutan media ya… :)


       Tapi, aku mengenalmu-Sofi Ah-. Rutinitasmu sebagai tenaga pengajar di salah satu Yayasan Islam di Jember, menuntutmu untuk menerima tawaran ‘boncengan’ dari dia. Jika sudah sah di mata agama, bukankah semuanya terlihat lebih mudah? Ingin boncengan 10x24 jam, halal-halal saja. Ingin bergandengan dan berpegangan tangan juga halal. Ingin sms-an/ BBM-an/ Wechat-an/ Whatsapp-an/ Line-an/ 24 jam non-stop juga sah-sah saja. Bukankah jalanmu lebih nyaman menuju hari resepsi dan akad nikahmu yang sah di mata Negara April nanti? La Tahzan kawan…


        Aku ucapkan selamat untuk kalian berdua, mungkin hanya ada kata-kata yang terurai dalam tulisan ini, tapi jangan khawatir, do’a-do’aku untuk kalian sudah aku panjatkan, sudah aku utarakan, dan sudah aku curhatkan jauh-jauh hari. Kalian tolong amini saja. Sekali lagi selamat. Dan jadilah pasangan paling bahagia dan setia, yang mampu membuat iri banyak orang. Jadilah pasangan yang bersambung untuk menautkan tali kasih di dunia, namun melanjutkan untuk menamatkan tali kasih itu di alam yang lain. Jadilah manusia yang memiliki satu pasangan sampai mati. Selamat.


Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes