Home Unlabelled Lucunya Dusunku, Karangmluwo
Lucunya Dusunku, Karangmluwo
Atiya Fauzan January 09, 2014 0
Wah wah… sudah lama ya jemari ini tidak menyentuh blog. Apa kabar semua? Kali ini saya ingin membahas mengenai sebuah judul “lucunya dusunku, karangmluwo”. Dusunku? Hahaha… sudah berasa jadi orang Jember nih (Ini tahun kelima-ku berdomisili di Karangmluwo-Mangli). Oke kita lanjut ya.
Karangmluwo merupakan dusun yang (didalamnya) dihiasi dengan ratusan mahasiswa/i STAIN Jember. Suasananya sama dengan daerah lainnya yang berdekatan dengan sebuah kampus. Disesaki pemuda-pemudi yang berlenggak ria, dijejeri laundry/ warnet/ warung makan/ isi ulang air/ rental/ dkk. Seperti itulah karangmluwo *mangli. Ada sesuatu yang lucu yang aku lihat tadi pagi. Sebagai dusun dalam lingkungan PTAIN (perguruan tinggi agama islam negeri) jelas sekali banyak orang-orang didalamnya yang begitu sadar dengan aurat. Termasuk Mr.X. Bapak paruh baya yang aku temui dalam perjalanan dari pondok ke toko kelontong.
Sangat jelas aku mendengar komentarnya tentang seorang pemudi yang kebetulan lalu lalang dipagi hari. Komentarnya mengenai aurat si gadis yang kurang tertutup (hijab yang tidak sempurna). Dan juga mengenai (perempuan lain) entah siapa yang juga tentang aurat. Berlengan pendek, menggunakan celana ¾, dan juga hijab yang tak sempurna. Lucunya, si Mr.X tadi mengenakan kaos oblong dengan celana pendek diatas lutut. Lho? Itu kan mengumbar aurat untuk kaum pria. Aurat pria kan dari pusar sampai lutut.
Begitulah yang terjadi disekitar. Saya bukan mau membela atau menyalahkan siapa-siapa. Dan juga bukan merasa iri atas apapun. Hanya ingin meluruskan saja. Setiap pemudi yang mengumbar aurat akan terlihat hina bukan? Lalu dikomentari dan tidak pernah dijadikan contoh baik. Dan untuk pemuda yang mengumbar auratnya, didiamkan, biasa saja, dianggap lumrah. Bagaimana? Memang itu kan yang terjadi di masyarakat kita? Hehehe… peace ya.
Begitulah yang terjadi disekitar. Saya bukan mau membela atau menyalahkan siapa-siapa. Dan juga bukan merasa iri atas apapun. Hanya ingin meluruskan saja. Setiap pemudi yang mengumbar aurat akan terlihat hina bukan? Lalu dikomentari dan tidak pernah dijadikan contoh baik. Dan untuk pemuda yang mengumbar auratnya, didiamkan, biasa saja, dianggap lumrah. Bagaimana? Memang itu kan yang terjadi di masyarakat kita? Hehehe… peace ya.
About Author
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment