MENU

Wanita Harus Berkarir ?



            Hai girls yang masih dalam tanggung jawab orang tua, yang sudah memasuki dunia kerja juga, apa kabar? Setuju nggak dengan wanita karir? Pastinya semuanya satu suara mengatakan “SETUJUUU…”. Aku pun akan berkata demikian, tapi inget lho, wanita memang bebas menentukan akan berkarir atau tidak, tapi  harus tetap dalam aturan ya. Buat kita-kita yang masih berada dalam pengawasan orang tua, jika sudah mendapat ridho dari beliau-beliau, pekerjaan baik dan halal di depan mata, mengapa tidak? Iya kan? Tidak perlu dipertanyakan lagi, langsung tancap gas untuk berkarir.
            Dan buat para kaum hawa yang sudah berada dalam tanggungjawab oranglain (suami-red), juga tidak jauh berbeda ketika masih menjadi milik orangtua. Sudah diridhoi? Tidak ada hak terbengkalai? Tidak ada tanggungjawab yang tercecer kan? Baik sebagai wanita, istri, ibu, dan anak. Ya sudah, langsung tancap gas juga untuk berkarir. Kalau dilarang bagaimana? Ssssttt… tunggu dulu, ini dia jawabannya diparagraf tiga.
            Nah, yang repot tuh dengan masalah pandangan tentang karir. Berbicara masalah mimpi dan kecintaan, kita sebagai wanita (manusia-red) akan cenderung membela sampai titik darah penghabisan mengenai sesuatu hal yang kita impikan dan dicintai (dalam hal ini masalah pekerjaan). Saat kita buta, tak lagi bisa melihat mana yang hitam, mana yang abu-abu, dan mana yang putih. Ini yang bikin repot. Pendapat dan pandangan oranglain (terutama yang bertanggungjawab atas diri kita pribadi) akan kita tolak mentah-mentah. Disinilah ada kesalahpahaman antara pihak bertanggung jawab dan pihak peniti karir. Sebenarnya, siapapun itu pihak yang bertanggungjawab pada diri kita (orangtua, wali, suami) bukan berniat untuk melarang wanita berkarir, tapi niatnya adalah untuk wanita agar mengganti karirnya. Iya kan bapak-bapak ibu-ibu? Ingat, bukan berhenti tapi menunda dan mengganti. Sebagai wanita harus bagaimana? Bukankah hanya dengan kepala dingin kita bisa melihat masalah yang sesungguhnya. Menggunakan perasaan boleh banget, tapi pakai akal juga ya. Coba terima segala saran dan kritik dulu, baru deh ditimang-timang, pandangan yang memiliki sisi negative dan sisi positif yang lebih banyak itu milik siapa? Kita atau mereka? Nah kan ketahuan. Selamat berkarir ya ladies, entah itu dikantoran atau dirumah saja sebagai pengusaha/ penulis professional misalnya. Terserah. Yang penting, diridhoi dan tidak lupa akan tanggung jawab lainnya.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes