Home Unlabelled Begitu Sabarnya Orang Jakarta
Begitu Sabarnya Orang Jakarta
Atiya Fauzan December 04, 2013 0
Halo warga Indonesia, apa kabar? Kalian tentu mengenal Jakarta kan? Ibukota tercinta yang memiliki problema khasnya. Aku begitu mengagumi dan bangga dengan orang-orang yang menghuni kota Jakarta. Kenapa? Karena mereka semua begitu sabar, dan begitu bersahabat dengan kata ‘menunggu’. Sedangkan aku dan warga luar Jakarta (Jember-red) begitu tidak bisa berkawan dengan waktu, kami selalu tidak menyukai kata ‘terlalu lama’.
Tentu kita semua tahu bahwa Jakarta dan macet merupakan dua sejoli yang tak terpisahkan. Kita juga tahu bahwa macet di Jakarta bukan hitungan menit lagi, tapi sudah hitungan jam. WOW. Tapi warga Jakarta begitu terbiasa dengan macet, sebelum keluar dari rumah masing-masing, mereka sudah siap dengan mental ‘aku siap macet’, maka dari itu mereka sudah menyiapkan music, snack, dan hiburan lainnya untuk menjadi ‘teman’ selama mengarungi macet.
Itulah warga Jakarta, berangkat lebih awal, bersiap menghadapai macet, lalu sampai di tempat tujuan. Namun berbeda sekali dengan warga Jember. Berangkat lima belas menit sebelum waktunya, berangkat dan harus tiba tepat waktu. Ada macet? Kami tak mau menunggu lebih lama. Macet harus tidak ada, kami tidak mau menunggu, mental kami tak siap macet, dan karena kami tak sesabar warga Jakarta.
Aku baru menyadari bahwa warga Jakarta begitu sabar ketika kemacetan melanda perempatan lampu merah pasar mangli. Karena ada seorang pengusaha yang meninggal dunia, dan rumahnya tepat dipinggir jalan, kemacetan pun tak terhindarkan. Bunyi klason tak henti-hentinya bersahutan, suasana panas sepanas hati kami masing-masing, deru kendaraan hanya meraung berharap melangkah semester saja, dan kata-kata kotor kontan saja keluar. Sungguh suasana yang ‘panas’ dibawah terik yang mulai layu. Dan, kami memang tak sesabar warga Jakarta.
About Author
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment