MENU

Fisik Lebih Penting Daripada Otak



            Salah seorang teman perempuan pernah berkata, “Kenapa saya lebih bingung ketika berat badan naik daripada ketika nilai ujian turun?” semua orang tentu paham jawabannya. Sebab, dia adalah perempuan modern. Kaum adam boleh tersenyum atas fenomena itu. Namun, untukmu kaum hawa yang memiliki pemikiran yang sama, mulailah merenung dan berpikir. Haruskah tubuh lebih penting daripada otak.
            Tubuh merupakan sarana untuk beraktivitas. Kita berjalan dengan kaki, menatap dengan mata, mendengar dengan telinga, dan berbicara dengan mulut. Tetapi, semuanya tidak terlepas dari peran otak. Otaklah yang mengatur kinerja tubuh. Lalu kenapa keindahan otak harus diduakan. Pada dasarnya, yang tampak dan dilihat pertama oleh orang lain adalah tubuh. Bentuk mata, tinggi badan, bentuk alis, dan lainnya. Sementara itu, otak tersimpan rapat di dalam tempurung kepala. Namun, kemampuannya yang dimaksud.
            Perempuan lebih antusias mendengar kata seksi daripada smart.Istilahnya, jika tidak seksi bukan perempuan seutuhnya. Sebab, perempuan identik dengan kata seksi dan cantik. Semakin dan cantik seorang perempuan, daya jualnya makin tinggi. Sebagian besar para perempuan mengakui bahwa seorang pria cenderung lebih tertarik kepada perempuan yang memiliki keindahan tubuh daripada keindahan otak.
            Dorongan itu membuat perempuan berlomba-lomba untuk mempercantik diri. Ada sebuah penelitian pada perempuan Indonesia, 63 persen perempuan lebih suka ke butik daripada took buku. Responden yang mengaku lebih sering ke took buku hanya 37 persen.
            Pemikiran tentang tubuh lebih penting daripada otak patut dihilangkan. Sebab, pada dasarnya perempuan tidak untuk dijadikan bahan objek semata. Perempuan juga merupakan subjek yang ada di dunia ini. Sampai kapan semua ini berlangsung. Wajah cantik, tubuh seksi lebih diidam-idamkan seorang perempuan daripada genius, cerdas, serta pintar.
            Bukan hal mudah mengubah pemikiran yang terlalu menjamur tersebut. Pergi ke salon, tempat spa, dan sejenisnya sudah terlanjur dijadikan tradisi. Mungkin tidak aka nada kendala bagi perempuan-perempuan beruang. Lalu bagaimana dengan para perempuan yang minim perekonomiannya. Jalan pintas pun menjadi pilihan. Tak heran, jumlah pekerja seks komersial meningkat.
            Perempua yang cerdas lebih beruntung daripada perempuan cantik. Karena pada masanya, seorang perempuan akan menjadi seorang istri dan ibu. Jika hanya kelebihan dari luar yang diandalkan, akan seperti apa keluarganya, bagaimana pendidikan anaknya. Namun, perempuan cerdas tidak perlu khawatir karena dia tahu langkah yang baik dalam membina keluarganya. Dia paham pendidikan seperti apa yang harus diberikan untuk putra-putrinya.
            Dalam urutan teratas, cirri-ciri perempuan idaman yang  lumrah adalah “beautiful”. Lagi dan lagi kita temui fakta yang sama. Memang beginilah kenyataannya. Perempuan elok lebih berharga daripada perempuan genius. Tidak bias dipungkiri lagi. Karena itu, banyak perbaikan fisik yang dilakukan melalui jalan operasi. Padahal, secara tidak langsung hal tersebut telah menyakiti diri sendiri.
            Perlu rasanya dihilangkan anggapan tubuh lebih berarti dari pada otak karena perempuan merupakan tiang Negara. Jadi, jika persepsi seperti itu masih berlaku, bias diketahui kekukuhan Negara ini dari penyanggahnya. Semoga fenomena ini bias dijadikan pelajaran bagi perempuan-perempuan Indonesia.
*Dimuat di JAWA POS hal.23 edisi Selasa 18 Januari 2011
**Masuk 25 besar finalis 500 kata ke Amerika

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes