MENU

Berwirausaha Semuda Mungkin



            Enterpeneur. Satu kata yang menarik perhatianku begitu memasuki usia kuliah semester lima. Sebuah petuah dari salah satu dosen menjadi tamparan penyebabnya saat itu. Jangan berpikir, akan menjadi apa aku setelah lulus nanti. Tapi berpikirlah, aku harus menjadi apa sebelum lulus nanti. Alhasil, sebuah perenungan panjang menjadi akibatnya. Dan sebuah tayangan di media massa tentang profil anak muda yang berani membuat keputusan, untuk menciptakan lapangan pekerjaan (bukan pencari lapangan pekerjaan), menjadi sebuah inspirasi bagiku.
            Event Organizer atau EO, menjadi satu usaha yang 'coba' aku jalankan. Merancang sebuah acara, mencari massa, menyiapkan keperluan acara, dan lainnya. Menjadi sebuah tugas melelahkan namun menyenangkan. Kenapa? Karena kita berkerja untuk diri sendiri bukan untuk orang lain. Begitu tenang, fleksibel, dan nyaman. Bagaimana hasilnya? Tidak untung dan juga tidak rugi. Selanjutnya, EO yang diberi nama F & V ini, berhenti begitu saja. Itulah acara pertama yang ditangani. Ribuan pengalaman aku dapatkan, bertemu orang-orang baru, mengetahui cara mengatasi masalah besar, dan masih banyak lagi. Aku jadi paham mengenai sebuah arti roda kehidupan dan arti kerja keras. Namun, F & V ku hanya berhenti, bukan mati. Setelah tepat pada waktunya, F & V akan aku hadirkan kembali.
            Mengistirahatkan EO, aku gunakan tenagaku untuk berjualan barang berupa buku, bukan lagi jasa. CHIP Agency, itulah namanya. Sebuah agen yang menjual buku-buku murah. Dengan otodidak aku dapatkan ilmu berdagang. Hanya berjalan beberapa saat, dan kemudian bernasib sama dengan F & V. Macet.
            Cuplikan kisah usahaku diatas, tak membunuh asaku untuk bergelut dalam dunia enterpeneur. Kembali aku mencoba, untuk berwirausaha dibidang yang berbeda dengan buku, yaitu kaos. Belum tahu akan berhenti atau tidak, karena detik itu sudah memasuki tahapan persiapan. Semoga saja berjalan meski harus tertatih, karena lama kelamaan, akan bisa lari dengan sendirinya. Ibarat seorang bayi. Dan selanjutnya, menyelesaikan PR lama yang belum tuntas dikerjakan. Menjalankan F & V dan CHIP Agency, agar bisa menemani diriku untuk berwirausaha.
            Ada sebuah penyesalan dalam semuanya. Menyesal karena masuk dunia enterpeneur? BUKAN. Tapi menyesal mengapa disaat masa kuliah aku tertarik pada dunia wirausaha, kenapa tak sejak masa putih abu-abu, atau bahkan putih biru. Meski tak berjalan lancar, tapi ada sebuah magnet yang menarikku kembali. Hingga aku tak lagi mengenal rasa 'kapok'. Ada sebuah kenyamanan yang tidak terlukiskan. Perjuangan yang begitu menggetarkan. Dan keputus asaan yang berujung kebangkitan. Hebat. Indah. Luar biasa. Menyenangkan.
            Tak ada akibat tanpa sebab, begitu juga dengan ketertarikanku. Prihatin dengan negeri merah putih ini, yang hanya memiliki seorang enterpeneur sekian persen dari keseluruhan jumlah rakyatnya. Miris, dan aku angkat tangan untuk menjadi wirausahawati selanjutnya. Agar ekonomi bangsa menjadi lebih baik, agar tidak ada lagi perut yang keroncongan akibat kelaparan, agar musnah sebuah kekerasan dalam profesi yang ilegal, dan sebab-sebab lainnya, yang hanya memiliki satu tujuan, untuk kebaikan Indonesia. Ayo bangkit para pemuda dan pemudi, berwirausahalah semuda mungkin. Karena akan semakin cepat negeri kita tertangani, untuk menjadi lebih maju. Hidup itu penuh pilihan dan resiko. Diam, bukanlah solusi yang tepat.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes