Home inspiratif Wanita, Setia, Cinta, dan Rasa
Wanita, Setia, Cinta, dan Rasa
Atiya Fauzan September 09, 2013 1
Wanita Setia - Hai girls, apa kabar detik ini? Semoga dalam keadaan yang lebih baik dari kemarin. Kali ini yuk kita mengulas mengenai hubungan wanita, setia, cinta, dan rasa. Kalian pernah jatuh cinta kan? Setiap hari? Setiap detik? Dan semoga saja sangat sering dan setiap sepersepuluh detik kalian jatuh cinta pada orang yang sama.
Tentang cinta, benar kiranya ucapan Mario Teguh: Pria, pandai tampil mencintaimu, padahal tidak. Wanita, bisa tampil tak peduli, padahal sangat mencintaimu. Setuju? Aku prediksi banyak wanita yang mengangguk pasti sambil berteriak dalam hati “Akuuu Bangeeet”. Yah...begitulah wanita, pakarnya menyembunyikan perasaan. Kaum adam tak percaya? Lihat ibumu atau saudara perempuanmu. Ketika sakit, mereka akan mengatakan “Aku baik-baik saja”. Ketika sedih dan berduka, mereka akan mengatakan “Aku bahagia”. Yang wanita tahu hanya bagaimana agar semua orang tidak turut larut dalam kedukaan mereka. Wanita memang penuh rahasia ya...
Oke, kembali ke topik awal. Mengenai wanita, setia, cinta, dan rasa. Wanita adalah penunggu yang diselimuti kesabaran tebal. Sehari, seminggu, sebulan, setahun, sepuluh tahun, ataupun seumur hidup, wanita sanggup menunggu. Menunggu anaknya tumbuh dewasa, menunggu suaminya berubah, menunggu saudaranya untuk sembuh dan menunggu menunggu yang lainnya.

Kini, si suami menjadi ditakuti oleh banyak orang, terutama anak-anak. Wajahnya yang tampan berubah drastis, seram menakutkan. Guratan gagah itu kini sirna, karena sebuah kecelakaan pesawat beberapa tahun silam. Kemanakah si istri? Ikut lari bersama yang lain? TIDAK. Dia tetap memegang erat tangan suaminya, menemaninya, dan selalu berada disampingnya. Dia ingin menunjukkan pada suaminya bahwa dunia lebih indah dari sebelumnya, bahwa ia kembali jatuh cinta dengan rasa yang semakin membuncah pada orang yang sama.
Kesimpulanku, yang berubah hanya tampilannya saja, hati dan cinta si suami masih tetap sama. Andai hatinya berada di jalan yang salah, tugas wanita bukan untuk meninggalkannya tapi untuk mengingatkan dan menunjukkan jalan yang seharusnya. Namun, jika cintanya yang berubah, mundurlah secara perlahan, biarkan cinta itu bertaut dengan cinta yang seharusnya. Karena untuk kita, Tuhan telah menyediakan yang jauh lebih sempurna dan hanya yang pantas bersanding dengan wanita mulia seperti kita. Amin. *Hadeh, kok aku mendadak ATGW nih (ATiya Golden Ways ).
Mengenai contoh-contoh yang lain, masih banyak yang belum muncul di publik mengenai wanita yang mengikat setia dalam cintanya. Siapapun mereka, kita amini saja segala do’a baiknya. Amin. Oke, kalau begitu kita bersambung dulu ya, sampai jumpa dikesempatan yang lain, dan untuk para wanita, tetaplah menjadi wanita yang mulia yang menyatukan setia, cinta, dan rasa dalam satu wadah bernama hati, yang tidak akan pernah dibiarkan memudar apalagi sirna. Good Luck and Bye...
About Author
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Amiiin...
ReplyDeletesetuju sekali
smoga demikian..baik pria maupun wanita memaknai kekuatan itu semua sebagai anugrah
hingga keserasian itu menjadi berkah
hmmmm...M-A-N-T-A-B