Home Unlabelled Kakekku Bijak, Bapakku Hebat
Kakekku Bijak, Bapakku Hebat
Atiya Fauzan August 19, 2013 1
Ini mengenai kisah seorang pemuda yang berharap dalam perjuangannya untuk mendapatkan sang dambaan hati. Kisah yang baru aku ketahui fakta dan alurnya, hingga aku berkesimpulan bahwa si pemuda adalah pria hebat, beliau tak lain dan tak bukan bapakku sendiri, Fauzan. Dia berlomba merajai hati si dambaan (Ibuku) dengan satu dewan juri, yaitu kakekku sendiri, Aminullah, namun lebih akrab disapa dengan sebutan Pak Nolo.
![]() |
PT.Kertas Leces (Tampak Atas) |
![]() |
PT.Kertas Leces (Tampak Dalam) |
Entah bagaimana ceritanya, Allah menakdirkan si pemuda bertemu dengan si gadis. Melalui teman si pemuda yang ternyata masih memiliki hubungan dengan Pak Nolo. Ketidaksengajaan itu menautkan satu hati pada hati yang lain. Hanya beberapa detik, tanpa balasan tatapan dari si gadis, tanpa sentuhan kulit, si gadis yang tak menyadari korban pesonanya, tak terlalu menggubris orang-orang yang sekedar ada ‘urusan’ dengan keluarganya. Padahal di dalam rumahnya, ada seorang pria yang terserang virus merah jambu gara-gara kehadirannya. Inilah sebuah kisah yang terjadi sekitar tahun 1970 sekian *aku tak tahu tepatnya.
Sepulangnya dari rumah Pak Nolo, teman si pemuda sudah bisa membaca gesture sahabatnya tersebut. “Naksir? Sampean lamar langsung saja”. Si pemuda hanya senyam-senyum penuh keraguan, dia mengaca pada kaca kehidupan. Aku seorang pengangguran tulen, sudah berani meminang seorang wanita? Akan ku nafkahi dengan apa kelak?. Sepertinya si teman bisa memahami kegalauan si pemuda. “Pak Nolo orangnya baik dan bijak. Coba saja”. Si pemuda seakan-akan menemukan secercah harapan atas kalimat sahabatnya tadi. Dan diapun terus berpikir.
Si pemuda pada akhirnya berani melangkah ke rumah Pak Nolo dengan perasaan pasrah. Dia mencoba memberanikan diri untuk melamar sang pujaan hati yang justru tak pernah mengenalnya. Dia tepis semua pikiran negatifnya selama ini, dia pegang kata-kata sahabatnya. “Fauzan, pekerjaan itu bisa dicari, masih banyak pekerjaan yang halal. Kamu bisa usaha, iya kan? Jangan lihat Pak Nolo sebagai direksi, lihatlah beliau sebagai calon mertuamu yang bijak. Aku sangat mengenal Pak Nolo, aku paham beliau, Pak Nolo menyukai orang-orang berilmu sepertimu”. Berbekal nasehat tersebut, si pemuda bertekad bulat untuk memenangkan hati si dambaan.
Niat baik si pemuda begitu didengarkan oleh Pak Nolo, si pemuda berkata jujur sejujurnya, tak ada yang ditutupi-tutupi. Dan pada akhirnya, lamaran si pemuda diterima *dengan persetujuan semua pihak tentunya.
![]() |
Dad and Mom (2004) |
Menikah dengan putri Pak Nolo, membuat mimpi si pemuda tercapai. Bagaimana masalah nafkah? Si pemuda berjuang keras, semua pekerjaan halal dia lakoni. Ternak ayam, ternak bebek, ternak burung, dkk. Dan di tahun 1974, lahir putri pertama mereka yang diberi nama Maulu’atul Hidayah. Kebahagiaan dalam kesederhanaan mulai menghiasi keluarga kecil tersebut. Namun, tak disangka pada tahun yang tak aku ketahui tepatnya setelah kelahiran si putri pertama, si pemuda diberi pekerjaan oleh Pak Nolo sebagai Karyawan PT.Kertas Leces Persero. Ini jelas bukan KKN, Pak Nolo jelas melihat kualitas ilmu calon karyawan di perusahaan yang ia pimpin. Dan pemuda tersebut merupakan lulusan STM, dan itu pantas. Begitulah kira-kira.
Itulah kisah perjuangan bapakku untuk memperoleh hati ibuku. Saat ini aku ingin berkata, “Terima kasih ibu, engkau pilihkan bapak yang begitu hebat untukku. Terima kasih ibu, engkau telah menganggukkan kepala saat bapak datang melamarmu. Aku bangga menjadi putri kalian, sekalipun putri mantan pengangguran tulen. Karena aku mencintai bapak dan ibu”. Mungkin ibu akan menjawab sesuai dengan nasehat kakek tempo dulu, “Fauzan menurutku adalah pria sholeh dan pria baik-baik. Dia bisa mengaji, membaca kitab kuning, ilmu umum dan agamanya tak perlu diragukan lagi. Beruntunglah dan berbahagialah bagi siapa-siapa yang mengenal orang-orang berilmu, begitulah kata kakekmu nak. Ibu hanya ingin anak-anak ibu menjadi anak-anak yang beruntung dan bahagia karena memiliki seorang bapak, pemimpin keluarga, imam hidup yang memiliki ilmu, itu saja”.
*Terima kasih kakek
**Terima kasih bapak
***Terima kasih ibu
“I LOVE YOU GRANDPA, I LOVE YOU DAD, I LOVE YOU MOM”
About Author
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
cerita yg mengharukan hiks hiks komen back y
ReplyDelete