MENU

Sadar Nggak Sih? (Part 1-Kebahasaan)


                Telinga kita sering menangkap sesuatu yang asing (awalnya), dimanapun dan kapanpun. What and  Why? Sebuah teks lisan yang katanya diadopsi langsung dari anak muda metropolitan, mampu menjangkit semua kalangan. Tak pandang usia, profesi, jenis kelamin, dan lainnya. Jika kita mengutarakan sebuah pendapat atau menceritan suatu peristiwa, tanggapan asing itu hadir “Terus gue harus bilang WOW gitu”. Kesopanan seakan-akan dipinggirkan dulu, kelucuan yang salah kaprah dibiarkan mengakar. Tak hanya itu, kepedulian mengalami bantingan harga yang dahsyat. Meroket turun tanpa tengok kanan kiri, sebuah kalimat inilah penyebabnya “Masalah buat loe?”. Maksud hati untuk berkomentar pada sesuatu (konkrit atau abstrak), namun kalimat tadi memburamkan niat.
                Jika ditanya mengapa, lagi dan lagi tangan ini harus menuliskan satu kata, MEDIA. Ya… ibarat gorengan dimusim hujan, media begitu dikerubuti. Bagaimana tidak, dari media manusia mendapatkan informasi. Namun, penyaringan disinilah yang harus lebih ditekankan lagi. Ketika seorang anak kecil berceloteh “Ciyus? Terus nama pak Jokowi harus diganti JokoWOW gitu?” pada orang tuanya, sang orang tua tersihir dan mengelus kepala sang anak sembari berujar “Pinternya” (What?#Gubraaaaaak).
                Ketidaksadaran kita membebaskan media untuk berbuat sesuka hati, tanpa protes kita manut saja. Sebenarnya salah siapa? Pemilik media atau orang yang bekerja di media atau si pengkonsumsi media? Entahlah,,, saya sendiri tidak bisa memberikan presentasenya.

2 comments :

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes