MENU

Pintalah Sebab, Bukan Akibatnya



                Dalam deru motor, telingaku menangkap sebuah pertanyaan. Aku ingin X, tapi kenapa masih belum terwujud ya sampai saat ini?. Aku yang menanti berubahnya bulatan merah di depan mata menjadi hijau mencoba mengunyah pertanyaan tersebut. Tanpa aba, otakku memutar memorinya. Memperdengarkan kembali sebuah kalimat yang pernah direkamnya. “Mintalah sesuatu pada Tuhanmu, bukan pada akibat dari sesuatu tapi merupakan sebab dari sesuatu tersebut”
                Bersamaan dengan laju gas yang sumringah, aku mengatakan ulang dari apa yang pernah telingaku tangkap. Si pengaju pertanyaan mengerutkan kening mungkin –karena tertutup helm saat itu-namun sirat ketidakpuasan terpancar dari geraknya. Alhasil, sembari menyusuri jalanan abu-abu gelap, aku jelaskan perlahan.
                Ketika kau menginginkan menjadi juara, lalu kau panjatkan itu dalam satu barisan do’amu, redaksinya kurang tepat. Karena menjadi juara itu adalah akibat dari ketekunan, kerajinan, dan keuletan. Sebaiknya kau edit dulu bahasamu, bukan lagi meminta menjadi juara, tapi pintalah supaya kau semakin tekun, bertambah rajin, dan ulet. Pintalah dibukakan hatimu untuk mau menerima dan melakukan hal-hal baik. Pintalah kelancaran dan hilangnya hambatan dalam perubahanmu untuk sebab dari menjadi sang juara.
Doa
                Si pengaju pertanyaan ber OOO ria. Mencerna ucapanku dan merencanakannya, sudah kutebak. Aku pun teringat slide hidupku saat itu, saat aku memiliki pemahaman yang salah. Namun, sebuah media –orang orang didalamnya- menularkan ilmunya untukku. Dan itu kini terjadi pada sahabatku. Hembusan angin yang meniupkan jilbab kami, turut menghapus ketidakpahaman bersama.
#Ditulis secara berpindah-pindah tempat

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes