Istri Boleh Dimanja, Boleh Juga Dihukum

Selain dimanja, istri juga boleh dihukum lho. Untuk masalah manja memanja, suami biasanya memasakkan atau membelikan makanan favorit sang istri (sesekali). Bisa juga istiqomah membawa oleh-oleh sepulang kerja (meski satu buah cake saja). Itulah salah satu tanda sayang (masih banyak contoh lainnya).

Sayang sama istri? Boleh banget, tapi jangan kelewat. Tidak semua kemauan istri harus dituruti. Karena sebagai imam hidup, seorang suami harus bisa menentukan prinsip-prinsip dalam keluarga kecilnya, yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun. Paten.

Begitu pun dengan kehidupan rumah tanggaku, sebagai seorang istri tidak selalu dimanja tapi juga disanksi, lebih tepatnya. Seperti kemarin sore, biasanya mulai dari maghrib hingga isya, kami (aku dan suami) akan menetap ditempat sholat pribadi kami. Tanpa gadget dan tidak boleh beranjak, apalagi nonton TV. Namun, aku bangkit (waktu isya kurang 10 menit) dan menghidupkan televisi (ada acara yang aku nanti). Alhasil aku mendapatkan sanksi dari suami, ia berujar lembut, "Kalau umi lanjut lihat TV-nya, malam ini umi tidur sendirian di kamar depan. Abi tidur di kamar belakang."

Karena aku tipe orang yang penakut pada 'gelap' dan 'sendiri', aku pun memilih mematikan TV dan kembali ke tempat sholat pribadi kami. Aku tidak ingin disanksi, dan aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama lagi, sesuatu yang tidak disukai suami. Kapok.

Memang suamiku tidak marah, tidak mengucapkan kata kasar, tidak menyakiti, namun memberi sanksi. Yang bagiku, dengan begitu cukup memberikan efek jera.

Yang perlu diingat, sanksinya harus mendidik dan tidak lepas dari efek cinta, kasih, dan sayang.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes