Keranda Mayat di Sekolah


Beberapa waktu lalu, anak kelas XII #SMKNegeri4Jember melaksanakan praktek mapel Pendidikan Agama Islam (PAI). Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini mereka praktek tentang cara memandikan jenazah, mengkafani jenazah, hingga mengantarkannya ke pemakaman.

Tak main-main, praktek tersebut menggunakan keranda mayat yang tampak nyata. Berkeliling sekolah dengan kalimat suci lengkap dengan wajah serta gesture berduka.

Merinding.

Ada banyak hal yang menari-nari di pikiranku saat melihat keranda itu. Suatu saat nanti aku akan berada di dalam keranda tersebut. Entah kapan, waktunya selalu menjadi rahasia. Aku akan meninggalkan suami dan anakku.

Aku akan seorang diri di dalam kubur, tepat di perut bumi. Aku juga akan berpisah dengan keluargaku, sahabatku, serta murid-muridku. Tak ada lagi facebook, bbm, apalagi whatsapp. Aplikasi ini tak berguna dan tak menolong sama sekali.

Harta? Gelar? Cinta sejati? Juga tak akan berguna. Semua hanyalah hiasan dunia.
Di bawah kubur sana, aku hanya seorang diri, bersama amalku. Dan bagaimana rasanya tanpa kawan di bawah tumpukan tanah, aku tak pernah mengerti.

Tak ada lagi aktifitas bangun pagi, berangkat kerja, bercanda dengan suami tersayang dan anak terkasih. Tak akan pernah ada.

Lantas bagaimana suasana alam kuburku nanti?

Duh gusti, badan merinding dan adem panas dengan membayangkannya saja. Dosa-dosa masa lalu berkelebat. Benar, hidup ini terlalu singkat. Sangat singkat.

Aku tidak ingin membuang waktu lagi. Karena tiketku untuk keranda itu sudah pasti. Hanya saja, tanggal keberangkatannya yang masih menjadi teka-teki.

Bismillah...

INGAT
"Bekerjalah untuk duniamu seakan kau hidup selamanya"
TAPI, JANGAN LUPA
"Beramal-lah untuk akhiratmu seakan esok hari kau tiada"

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes