Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK: Indonesia Lebih Maju, Berdaulat, Mandiri, dan Berbudaya

Tepat 20 Oktober 2016, pemerintahan Jokowi-JK memasuki tahun keduanya dalam memimpin Indonesia. Presiden dan wakil presiden yang dilantik dua tahun silam tersebut, bersumpah di gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat, Senayan, Jakarta akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, disaksikan ratusan juta pasang mata rakyat Indonesia. Hasilnya, ada begitu banyak perubahan signifikan yang membawa Indonesia lebih maju, berdaulat, mandiri, dan berbudaya.
Ada tiga fokus utama dalam dua tahun kerja nyata Jokowi-JK, yakni: infrastruktur, pembangunan manusia, dan kebijakan deregulasi ekonomi.

Infrastruktur
            Dalam fokus infrastruktur, dilakukan langkah percepatan pembangunan infrastruktur melalui perbaikan kebijakan, kelembagaan, pembiayaan, dan penyiapan proyek. Diantaranya adalah:
  • Menerbitkan PERPRES No 75 tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas diterbitkan untuk membentuk KPPIP.
  • Memberikan penugasan kepada BUMN dalam pembangunan Tol Trans Sumatera, LRT Sumatera Selatan, dan LRT Jabodebek.
  • Membiayai sebagian seksi jalan TOL namun memberikan hak pengelolaan seluruh ruas jalan tol kepada kontraktor pembangun seksi lainnya dalam rangka meningkatkan nilai investasi kontraktor.
  • Menerbitkan PERPRES No 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang berisi 225 proyek infrastruktur dan 1 program ketenagalistrikan (35.000 MW).
Mengembangkan Skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha) di proyek Palapa Ring, Kilang Minyak Bontang, dan Tol Serang- Panimbang.

Selain itu,  dilakukannya pembangunan infrastruktur yang komprehensif menciptakan konektivitas nasional dan pertumbuhan ekonomi, yang mampu melahirkan proyek seperti: pengembangan sistem transportasi umum terintegrasi, peningkatan kapasitas jalan, pelebaran dan tol, pembangunan monorail dan rel kereta api baru (darat), membangun dryport, revitalisasi pelabuhan laut, pembangunan jalur transportasi air (laut), dan membangun bandara utama khusus barang, tersedianya 1 bandara utama untuk ekonomi (udara).
Proyek bertema konektivitas tersebut, ternyata mampu mengurangi ketimpangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa, khususnya infrastruktur transportasi di darat, laut, dan udara. Dan dampaknya, biaya transportasi dan logistik lebih murah, pertukaran barang dan jasa lebih efisien, serta produk-produk nasional lebih bersaing dengan asing.
            Terdapat 8 proyek strategis nasional di 2016 menunjukkan perkembangan yang signifikan akibat percepatan pembangunan infrastruktur. Dan ke delapan proyek tersebut umumnya berada di luar Jawa (Indonesia Sentris). Yaitu:
  • Jalan Tol Serang – Panimbang
  • Terminal Kalibaru
  • SPAM Umbulan
  • Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan
  • PLTU Batang
  • Pelabuhan Patimban
  • Palapa Ring Broadband
  • Revitalisasi Bandara Juwata – Tarakan, Matahora – Wakatobi, Labuan Bajo – NTB


Pembangunan Manusia
            Mengenai fokus pembangunan manusia, ternyata kualitas manusia Indonesia mengalami peningkatan selama 2 tahun Pemerintahan Jokowi-JK, tampak dari meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di 2015. Pertumbuhan IPM didorong oleh program pendidikan yang mencerdaskan, berbudaya dan produktif serta program peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia. Terbukti dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia indonesia sebanyak 0,75, indeks kesehatan sebesar 0,82, indeks pendidikan juga 0,82, dan indeks standard hidup layak meningkat sejumlah 0,75.
            Hal lain yang diupayakan dalam fokus pembangunan manusia adalah meningkatkan akses pendidikan yang dilakukan dengan mendistribusikan Kartu Indonesia Pintar,  pemberian beasiswa dan pembangunan atau rehabilitasi sekolah dan ruang belajar. Data mengatakan bahwa, ada 11.633 ruang belajar direhabilitasi, 17.927.308 anak mendapatkan KIP, 726 unit sekolah baru dibangun, dan menciptakan 14.223 ruang kelas baru.
            Tak hanya itu, Sekolah Garis Depan (SGD) dan Guru Garis Depan (GGD) adalah perwujudan Nawacita ke-3 yaitu pembangunan sekolah dan  penyediaan guru di Kawasan 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) merupakan bidang khusus yang juga diperhatikan selama pemerintahan Jokowi – JK. Dengan dilakukannya pengiriman GGD meningkat 10 kali lipat di 2016 menjadi 7.000  GGD dibanding 797 GGD di 2015.  Ke 7.000 GGD tersebar di 114  SGD di 31 propinsi, ke 114 SGD tersebut menjadi contoh dan motor penggerak bagi  sekolah di sekitarnya untuk menghadirkan pendidikan yang  berkualitas di Kawasan 3T.
            Adapun pencapaian lain yang telah memiliki bukti nyata dalam fokus utama pembangunan manusia adalah:
  • Penguatan kebudayaan dalam pendidikan
  • Meningkatkan kapabilitas masyarakat lewat pendidikan vokasi
  • Mewujudkan keluarga Indonesia sehat
  • Menurunnya angka kematian ibu, bayi, dan balita
  • Program nusantara sehat meningkatkan layanan kesehatan di DTPK
  • Mewujudkan Indonesia sehat


Kebijakan Deregulasi Ekonomi
            Selain penegakan dan jaminan kepastian hukum, sasaran deregulasi adalah penyederhanaan proses birokrasi yang dapat berdampak positif pada daya saing dan pertumbuhan ekonomi. Untuk merespons perlambatan ekonomi, pemerintah melakukan rasionalisasi kebijakan ekonomi dalam bentuk deregulasi yang terdiri atas deregulasi kebijakan ekonomi dan deregulasi peraturan daerah.
            Dari 204 rancangan regulasi hasil 13 Paket Kebijakan Ekonomi, sebanyak 202 sudah ditetapkan menjadi regulasi. Dan sebanyak 3.032 peraturan daerah yang menghambat perdagangan dan usaha di’musnah’kan. Seperti, retribusi jasa umum, implikasi putusan MK, pelayanan publik, konsekuensi peralihan urusan pemerintahan daerah, dan lain-lain.
            Mengenai perizinan usaha, di pemerintahan Jokowi-JK mengalami perubahan yang positif, yakni makin mudah dan cepat. Jika sebelumnya untuk mengurus sebuah perizinan usaha membutuhkan kurun waktu 30 hingga 44 hari kerja dengan alur yang begitu panjang, namun kini cukup 4 hingga 6 menit saja dengan 3 langkah mudah (Pengisian Data Persero – Pembayaran PNBP – Cetak SK).
            Tak hanya proses perizinan usaha, proses perizinan lainnya yang memakan waktu ratusan hari sampai tak terhingga, mampu dipangkas oleh Jokowi – JK secara drastis hingga 6 kali lebih cepat dari waktu semula. Seperti, perizinan listrik yang semula membutuhkan waktu 923 hari, kini cukup menghabiskan 256 hari saja. Perizinan pertanian, yang awalnya 751 hari kerja, kini cukup 172 hari. Lebih mudah dan cepat bukan?

            Dari tiga fokus utama yang sukses pemerintahan Jokowi – JK laksanakan, saya sebagai rakyat Indonesia, tentu berharap yang terbaik bagi negeri ini. Semoga prestasi gemilang Jokowi – JK selama dua tahun memimpin bangsa merah putih ini, tetap dipertahankan dan bahkan meningkat lebih baik. Dengan begitu, tidak ada suara rakyat yang sia-sia.

http://www.siperubahan.com/read/3141/Dua-Tahun-Pemerintahan-Jokowi-JK-Indonesia-Lebih-Maju-Berdaulat-Mandiri-dan-Berbudaya

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes