Hamil 8 Bulan: Phobia Sendirian


Memasuki usia kehamilan 32 minggu, mendadak aku begitu benci dengan kata sendiri dan suasana sendirian. Entah kenapa, jika sedang sendirian di rumah (jam kerja yang tidak sama dengan suami), membuat suasana hati memburuk. Bak dipaksa makan buah durian (phobia durian) atau ibarat dikerubungi ulat di sekujur tubuh (phobia ulat), rasanya menyakitkan dan menderita.
Mengalami phobia baru ini, suami  mengiyakan saja kemauanku untuk tidak pernah sendirian, meski sedetik saja. Alhasil, mulai beberapa hari ini, jam kerjaku mengikuti jam kerja suami. Berangkat pukul 7 pagi dan pulang pukul 4 sore. Meski kewajiban mengajar belum dimulai atau kewajiban mengajar telah selesai, aku tetap asyik menetap di sekolah, demi menghindari phobia senidirian.
Jadi, mulai detik-detik kemarin, hidupku nyaris dihabiskan di sekolah. Selalu ikut suami berangkat kerja pukul 7 pagi, dan mananti jemputan pukul 4 sore. Dan dengan begitu ternyata lebih membahagiakan bagiku, daripada sendirian di rumah lebih baik seharian di sekolah.
Dan masalah lain muncul ketika hari libur sekolah, namun suami mendapatkan tugas penting untuk bertugas di luar. Pusing tujuh keliling. Karena untuk sendirian di rumah, aku tidak akan pernah bisa. Alhasil, setiap menemukan sikon demikian, suami selalu menitipkan istri terkasihnya pada sahabat yang tinggal tidak jauh dari rumah.

Saaat ini, hanya ada satu pertanyaan, kapan phobia ini akan berakhir? Agar aku bisa menikmati hidup seperti sedia kala. Atau, kapan akan ada anggota baru dalam keluarga kecilku? Agar aku tidak pernah lagi merasakan menderitanya phobia sendirian.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes