Jika Esok Tak Pernah Datang

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu terlelap tidur, Aku akan menyelimutimu dengan lebih rapat dan berdoa kepada Tuhan agar menjaga jiwamu.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu melangkah keluar pintu, Aku akan memelukmu erat dan menciummu dan memanggilmu kembali untuk melakukannya sekali lagi.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kudengar suaramu memuji, Aku akan merekam setiap kata dan tindakan dan memutarnya lagi sepanjang sisa hariku.
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya, aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit, Untuk berhenti dan mengatakan “Aku mencintaimu” dan bukannya menganggap kau sudah tahu.
Jadi untuk berjaga-jaga seandainya esok tak pernah datang dan hanya hari inilah yang kupunya, Aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu dan kuharap kita takkan pernah lupa.
Esok tak dijanjikan kepada siapa pun, baik tua maupun muda. Dan hari ini mungkin kesempatan terakhirmu untuk memeluk erat orang tersayangmu.
Jadi, bila kau sedang menantikan esok, mengapa tidak melakukannya sekarang?
Karena bila esok tak pernah datang, kau pasti akan menyesali hari.
Saat kau tidak meluangkan waktu untuk memberikan sebuah senyuman, pelukan atau ciuman. Dan saat kau terlalu sibuk untuk memberi seorang yang ternyata merupakan permintaan terakhir mereka.
Jadi, dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini dan bisikkan di telinga mereka, bahwa kau sangat mencintai mereka dan kau akan selalu menyayangi mereka.
Luangkan waktu untuk mengatakan “Aku menyesal”, “Maafkan aku”, Terima kasih”, atau “Aku tidak apa-apa”
Dan bila esok tak pernah datang, kau takkan menyesali hari ini.
***
Bila kutahu ini menjadi liburan terakhirku denganmu, aku tak akan pernah menolak shalat berjama'ah, bahkan ribuan rakaat selanjutnya pun, aku bersedia
Bila kutahu ini menjadi idul fitri terakhirku denganmu, aku tak akan pernah keluar rumah, bahkan menatap wajahmu 24 jam pun, aku ingin
Bila kutahu ini menjadi tahun terakhirku denganmu, aku tak akan pernah meninggalkanmu sedetik pun, bahkan didenda karena menjagamu, aku mau
Bila aku tahu, bila aku tahu, bila aku tahu...
Sayangnya, aku belum mengerti 'tahu' kala itu
Sayangnya, aku terlalu kecil untuk memahami 'waktu'
Sayangnya, aku masih lugu tuk mengerti 'maut'
Tapi aku bersyukur, memiliki ribuan kesempatan untuk memelukmu, mencium tanganmu, mengamini do'amu tepat dibelakangmu, menjadi teman setia boncenganmu, menjadi teman perjalananmu, dan mengucapkan "Aku mencintaimu dan aku menghormatimu, Ayah"

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes