Pura-pura Mati Saja

Atiya Fauzan April 14, 2015 0

Pura-pura Mati - Hidup itu penuh warna, dan hidup itu pilihan. Ada saatnya kita akan menemui warna-warna yang menakutkan, dan pada akhirnya berujung pada satu pilihan, pura-pura mati alias hilang dari kehidupan ini, agar hidup itu sendiri tidak memahitkan dunia yang sudah manis. Kita bisa pura-pura mati saja ketika… (jangan terlalu serius membacanya. Just kidding. ‘Pura-pura mati’ dibaca ‘pingsan’)

1.Guru itu selalu benar. Cewek juga selalu benar. Dan orang yang sedang PMS juga selalu benar. Jadi ketika kita punya guru cewek yang sedang PMS, pura-pura mati saja.

2.Pura-pura mati saja ketika tengah malam ada teman yang nge-PING, mau curhat tentang cicak peliharaannya yang mati.
3.Saat main game di laptop orang, terus si lepi tiba-tiba layarnya hitam pekat tanpa cahaya, lebih baik pura-pura mati saja.

4.Ketika ada manusia kepo yang sok peduli bertanya, ‘kapan nikah?’, saat itu juga kita harus tersungkur dan pura-pura mati.

5.Pura-pura mati bisa dilakukan ketika ada Polisi yang siap menghadang di depan, sedangkan SIM hilang, STNK ketinggalan, dan Helm dipinjam teman. Komplit.

6.Kita yang dihadapkan dengan ratusan deadline, ketika jatuh sakit dan deadline itu tidak tersentuh, aku anjurkan pura-pura mati saja saat bertemu dengan sang pemberi deadline.

7.Pura-pura mati yang tepat bisa diaplikasikan ketika kita sedang bokek ditanggal dan bulan kita dilahirkan. Dimana akan ada ratusan pesan yang berbunyi, ‘HBD ya, traktirannya ditunggu lho’.

8.Pura-pura mati bisa dilakukan saat kita sedang sibuk dan adik/keponakan kita minta tolong dibuatkan akun facebook, twitter, path, instagram, dan skype.

9.Nah, ketika adik/keponakan SMA yang minta tolong dibantuin mengerjakan PR kimianya, pura-pura mati secepatnya.

10.Pura-pura mati saja saat kita salah menepuk bahu orang dan bahkan sampai merangkulnya. Dikira sahabat sendiri, malah orang asing.

(Sepuluh alasan diatas murni becanda ya. Tapi kalau mau dicoba, silahkan saja. Selamat mencoba.)