MENU

Terima Kasih Untuk Setiamu, Pak, Buk


          Alhamdulllah, Alhamdulillah, Alhamdulillah. Ribuan syukur sepertinya tak cukup untuk aku panjatkan. Aku begitu bersyukur terlahir sebagai putri dari bapak dan   ibuku. Bagaimana tidak, keduanya begitu saling menjaga dan saling setia. Tetap bersama sampai tua dan keriput hinggat maut menjemput. Pada awalnya, aku tidak pernah menyadari bahwa aku begitu beruntung. Kesadaranku berawal pada…
            Dalam dunia kerja sebagai tenaga pendidik, jelas aku dihadapkan dengan beberapa peserta didik yang bermasalah.
Dan yang membuat aku terbelalak, banyak dari mereka yang menjadi korban broken home dengan kisah yang tragis. Yang mengharu birukan perasaanku, yang membuat aku begitu meleleh dengan alurnya, yang menampar rasa syukurku sendiri, dan yang menyadarkanku bahwa selama ini aku beruntung. Aku yang menganggap bahwa ‘perceraian’ itu hanya milik orang Jakarta (kota-red), jelas masih tabu dengan hal yang dibenci Tuhan tersebut. Aku masih menganggap aneh dan begitu penasaran, mengapa ikrar suci itu terhenti dan ternodai. Dan yang lebih parahnya lagi, tak bisakah ego masing-masing luntur dengan hadirnya buah hati. Kenapa bisa? Dan kini, aku dihadapkan langsung dengan para buah hati korban perceraian, dengan segudang luka maya yang tak pernah ada obatnya. Hatiku tersayat mendengar ketragisan-ketragisan yang menimpa mereka (korban-red). Orangtua bercerai, kemudian ibu nikah lagi, ayah entah kemana, dan akhirnya tinggal dengan nenek. Hah? Sudah mengalir deras airmata batinku mendengarnya, MAKA NIKMAT TUHAN KAMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN.
            Maka ingin aku ucapkan beribu terima kasih pada ibu, karena telah memilihkan seorang bapak yang hebat untukku dan pada bapak, karena telah memilihkan seorang ibu yang tak kalah hebat untukku. Terima kasih untuk kesetiaan kalian. Terima kasih telah melahirkan, merawat, mendidik, dan membimbingku dalam lingkungan yang penuh cinta serta kasih. Terima kasih telah mencontohkan cinta yang mulia dan setia. Terima kasih atas belaian, pelukan, dan kecupan yang tak semua anak merasakannya. Terima kasih untuk bapak dan ibu, terima kasih telah saling setia. (Dari putrimu: Si Bungsu)

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes