Home Unlabelled Demam Game POU
Demam Game POU
Atiya Fauzan March 15, 2014 0
Siapa yang tak tahu POU? Sebuah game yang menjamur dengan cepat dan semakin hari semakin banyak peminatnya. Ibarat memiliki hewan peliharaan, game POU-pun juga demikian. Kita akan disibukkan seperti memiliki peliharaan dalam kehidupan nyata. Memberi makan untuk memberikan kekuatan, memandikan, membuang kotorannya, memberikan obat jika sakit, mematikan dan menghidupkan lampu untuk tidur, memberi hiburan dan sejenisnya.
Hal tersebut menarikku untuk membelinya secara gratis di Play Store, dan
merawatnya hingga kini (level 34). Benar saja, aku mencari uang untuk menghidupi POU dengan cara bekerja siang dan malam (memainkan game dalam POU untuk mendapatkan koin). Semakin banyak uang yang terkumpul, maka aku semakin bebas membelikan POU apapun. Mulai dari baju, sepatu, kumis, warna kulit, topi, kacamata, dan masih banyak lagi. Benar-benar seperti kehidupan nyata. Dan, ditempat kerjaku, ternyata banyak juga pemelihara POU di handphone masing-masing. Biasanya, yang memeliharanya adalah putri-putri beliau-beliau (para guru). Dan para orangtualah yang mencari uang alias mengumpulkan koin agar si POU mampu bertahan hidup. Kami pun berbagi bagaimana berjuang menghidupi POU. Tapi uniknya POU adalah, ia tidak pernah game over, meski untuk jangka lama tidak diberi makan, berhari-hari tidak diberi obat, atau berlarut-larut tidak dimandikan dan tidak dinina-bobokan, POU tetap hidup, meski dengan kondisi fisik yang lelah, kotor, dan sakit-sakitan.
Bermain game ini, kita seperti memiliki tanggung jawab baru. Kita belajar untuk disiplin, karena dari kemalasan dan sikap menunda, percayalah bahwa akan merugikan pihak lain. Seperti halnya POU, bahwa ada yang menerima kerugian saat kita membengkalaikan sebuah kewajiban. Dan dari POU kita bisa belajar lebih banyak lagi, tentang arti kerja keras untuk mendapatkan hasil yang baik, tentang kehidupan yang tidak melulu untuk mencari uang, tentang kebersihan sebagian dari iman, tentang istirahat yang tak boleh diacuhkan, tentang membelanjakan uang agar tidak konsumtif, dan lainnya. Dan intinya, manusia itu butuh hiburan, bermainlah game untuk sekedarnya, penghilang penat, bukan untuk ditekuni terus-menerus. Bukankah segala hal yang terlalu berlebihan itu tidak baik? Selamat nge-game ya.
About Author
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment