Home Unlabelled Selamat Datang Di Dunia Kerja
Selamat Datang Di Dunia Kerja
Atiya Fauzan October 05, 2013 0
Guru SMKN 4 Jember (JCC 2013) |
Dunia kerja, merupakan sebuah dunia yang mengajarkan kita untuk mandiri, percaya diri, dan berani. Siapapun bisa berada dalam dunia ini, tak pandang usia, anak belasan tahun sekalipun bisa memasukinya. Umumnya, orang-orang yang telah dewasa yang memasuki dunia kerja. Mau dibagian apa? Terserah, tergantung keahlian, kemauan, dan kesempatan yang kita miliki. Pengusaha / guru / politikus / editor / sutradara / dokter / polisi/ sales / pegawai / penulis / yang lainnya. Yang penting ‘halal’.
Aku baru memasuki dunia kerja di usiaku yang ke-18 sebagai pengusaha amatir. Di usia yang ke-21, aku memasuki dunia kerja baru sebagai seorang guru. Dampaknya bagi hidupku begitu berbeda. Di lingkungan kerja dengan orang-orang yang sangat dan lebih senior dariku, jelas aku harus mengikuti atmosfer yang ada di kantor. Biasanya kalau ngobrol sama temen-temen kampus, akan membahas topik-topik yang luas, misalnya, ‘Samsung ngeluarin produk baru lho’, ‘Tahu nggak jilbab yang dipake Nuri Maulida’, ‘Ih, kenapa ya Morgan keluar dari smash’, ‘Ada kuliner aneh banget, tadi aku lihat di reportase’, ‘Koruptor itu kok kayak bulu ketiak ya, dipotong tumbuh lagi, begitu seterusnya’, dan sejenisnya. Tapi, memasuki dunia kerja, sudah beda yang diobrolin. Seperti halnya kemarin (03/10/2013), dijam makan siang, aku bersama bu diah, bu reni, dan pak syam, makan siang bareng di cui mie bu dodo, dekat sekolah. Mulai dari perjalanan berangkat, menunggu pesanan, makan, pasca makan, perjalanan pulang, topik yang dibahas mengenai seputar sekolah, ‘Bagaimana ya anak-anak yang belum bayar SPP’, ‘Soal UTS yang produktif dikumpulkan di kaprogli kan?’, ‘Jadwal UTS kapan terbit nih’, ‘Aku jadi pengawas ujian hari apa saja ya’, dan sejenisnya.
Di dunia kerjaku sekarang, rekan kerjaku mayoritas seumuran dengan omku/ buk lekku/ dan ibuku. Tahun lahir sekitar 1950-an, 1960-an, dan hanya sedikit orang yang tahun lahirnya berada di 1980-an. Hanya aku yang berada di tahun 1990-an. Alhasil, aku terbawa suasana kerja. Untuk menjadi manusia yang lebih dewasa, lebih serius, lebih mandiri, lebih percaya diri, dan lebih berani. Melakukan penyesuaian secara fisik dan mental. Biasanya kalau kuliah bebas pakai gamis (jubah) apapun yang cute dan penuh warna, sekarang harus berpakaian formal dan rapi. Gaya jilbab ala fatinku yang hanya ditekuk satu kali, sekarang berubah menjadi pasmina dengan lilitan untuk menghilangkan kesan ‘anak-anak’. Dari segi mental, jelas menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Aku harus menyadari bahwa orang-orang di lingkunganku kini berbeda, biasanya yang terlihat mata tuh si Ayu, Ernak, Mamik, Erni, Bety, Apep, Hilya, Ijah, dkk. Sekarang yang terlihat adalah Bu Wiwin, Bu Hidayati, Bu Tutik, Bu Nur, Bu Cinde, Bu Tyas, dan yang lainnya.
Dunia kerja juga menuntut kita untuk disiplin. Bukankah menunda sama dengan manbung masalah? Yap... didunia kerja, banyak yang harus kita selesaikan. Kalau kerjanya hanya menunda dan mengatakan ‘nanti saja’, kapan yang mau selesai? O ya, hampir lupa, kalau di dunia kerja kita juga diajarkan mengenai keikhlasan. Ikhlas menjalani semuanya dengan cinta. Kalau memasuki dunia kerja tapi tidak ikhlas dan tidak cinta, mending stop aja dan cari pekerjaan lain. Karena keduanya akan mempengaruhi hasil kerja kita. Dengan ikhlas dan cinta, dunia kerja akan seperti dunia kita sendiri, seperti tidak pindah dunia, seperti rutinitas yang menyenangkan, dan sama sekali bukan beban. Gak percaya? Coba aja.
About Author
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment