MENU

Jalan Pulang (Alif Raung Firdaus)


derai-derai nyiur melambai
desau angin semilir, sungai riang mengalir

bersama mentari yang lungsur dari kaca jendela
ia ingat lagu-lagu itu, yang mengalun dari lembah desa
ia ingat kata-kata ibunya kemarin lusa
: datanglah sejenak, barangkali kau
hendak menjenguk rumah. Menyiangi sawah.
Menyeduhi keringat ayah.

Hingga matahari yang sepenggalah
Dadanya mulai ranai oleh buncahan rindu
perlahan, ia kemasi rindu-rindu itu
bersama lungkrah, gerah jalanan dan dedebuan
gusar trotoar yang senantiasa ramai
sisa-sisa perjalanan yang belum usai
untuk berlabuh, menepi sejenak dalam istirah

Dan siang yang makin garang
mengantarnya menuju tepian kemarau
mengantarnya pada jalan pulang.

Jember, 8 April 2012

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes