MENU

Tarif Murah, Konsumen Menggila

Tarif Murah, Konsumen Menggila
“Siang malam jari-jari sepertinya tidak berhenti menari diatas keypad handphone” ungkap salah seorang mahasiswa. Sedikit lebay sih, tapi pada kenyataannya memang tak jauh dari perkara diatas. Banyaknya tawaran “gratis-an” dari semua operator menarik konsumen untuk memanfaatkan hal tersebut. Siapa sih yang menolak sesuatu yang ora usah bayar? Maka dari itu, banyak orang yang tadinya tidak mau menyentuh handphone sekarang memilih berkawan dengan salah satu alat telekomunikasi tersebut.
Sekarang, seluruh operator lomba murah gila-gilaan untuk mendapatkan hati masyarakat. Mulai dari ratusan sampai ribuan sms digratiskan. Menitan telpon pun digratiskan pula. Sehingga, konsumen tidak perlu berpikir panjang untuk mengirim pesan atau menelepon orang lain, karena tarif yang begitu luar biasa murah. Hal ini membuat para konsumen untuk ‘bercengkrama’ lebih akrab dengan handphone. Karena mereka menganggap, ini merupakan sebuah keuntungan, dan akan menjadi sia-sia bila tidak dimanfaatkan.
Maka tak heran jika dimanapun, kapanpun, dan siapapun itu aktif ber-sms atau ber-telepon ria. Di pasar, kadang pembeli sedikit tidak digubris karena penjualnya yang asyik dengan aktifitas bersama HP-nya. Di kampus, dosen berkoar-koar di depan menerangkan materi, para mahasiswanya asyik berkiriman pesan. Di rumah, orang tua sampai lelah menyuruh belajar, si anak mengurung dikamar sambil mengotak-ngatik handphonenya.
Tak hanya itu, tarif murah juga mendatangkan dampak negatif lain. Tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan hal ini. Seperti halnya penipuan. Banyak penipuan terjadi melalui handphone, baik itu penipuan materi ataupun penipuan sosial. Memenangkan undian dan transaksi jual-beli barang yang berujung pada kebohongan merupakan penipuan materi. Sedangkan proses kenalan antara pria dan wanita yang berawal dari handphone hingga berlanjut pada pertemuan, pertemanan, hingga hal-hal yang tidak diinginkan (dibawa kabur/dibuat hamil) merupakan penipuan sosial.
Orang-orang yang tidak bertanggungjawab diatas, semakin leluasa menjalankan aksinya karena tarif dari mayoritas operator yang begitu murah. Namun, bila tarif berubah dari semula yang murah gila-gilaan ke mahal, maka bisa dipastikan bahwa orang-orang akan berpikir panjang untuk menelepon atau mengirim pesan yang tidak terlalu penting. Mereka akan hanya melakukan aktifitas komunikasi melalui handphone yang benar-benar dianggap penting. Sehingga ke’gila’an konsumen yang akrab kita dengar dan kita lihat akan meminimalisir dengan sendirinya.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes