Istri Galak Mempercepat Penuaan Dini

Alkisah, Imam Syafi'i itu generasi tabi'it tabi'in atau generasi kedua sesudah generasi sahabat Rasulullah SAW. Imam Syafi'i dikenal ulama mujtahid fiqh. Saat ijtihad beliau kesulitan untuk menentukan ukuran 1 sho' = 4 mud, karena saat itu ukuran 1 mud sama dengan 1 cakupan kedua telapak tangan. Ini dirasa tidak adil karena cakupan tangan orang yang besar ukuran mud menjadi banyak, sedangkan orang yang cakupan tangannya kecil maka ukuran mud menjadi sedikit.

Kemudian Imam Syafi'i berinisiasi pergi ke kota Madinah untuk bertemu dengan orang yang paling tua, barangkali orang yang paling tua itu menangi (semasa hidupnya) dengan Rasulullah SAW, beliaupun menemukan orang yang dikehendaki. Kemudian Imam Syafi'i bertanya, "Bapak berumur berapa tahun? Si tua itu menjawab, "umurku 75 tahun." Imam Syafi'i melanjutkan pertanyaannya, "Apakah bapak menangi Rasulullah?" Bapak tua itu menjawab, "Ooo... tidak, coba kamu menemui bapakku saja!"

Imam Syafi'i pun menemui bapaknya si tua itu kmdian bertanya, "Umur Bapak berapa tahun? Bapaknya si tua itu menjawab, "Umurku 100 tahun." Lalu Imam Syafi'i bertanya lagi, "Apakah Bapak menangi Rasulullah?" Bapaknya si tua itu menjawab, "Ooo... tidak, coba kamu bertanya pada bapakku saja!"

Lalu Imam Syafi'i pun menjumpai si kakek tua itu dan beliau bertanya, "Umur kakek berapa tahun?" Si kakek tua itu menjawab, "Umurku 125 tahun." Imam Syafi'i terus bertanya, "Apakah kakek menangi (semasa hidupnya) dengan Rasulullah?" Kakek tua itu menjawab, "Iya, aku menangi Rasulullah SAW." Singkat cerita, akhirnya Imam Syafi'i bisa mendapatkan ukuran 1 mud sesuai ukuran Rasulullah lewat penjelasan si kakek tua itu sebagaimana yang kita pahami sekarang ini.

Dari pengembaraan menemui 3 orang tua itu (anak, bapak dan kakek) itu ada sesuatu yang mengagumkan, akhirnya Imam Syafi'i memberanikan diri bertanya pada si kakek tua itu, "Maaf kek, kenapa kakek tampak lebih muda dan gesit dari putra kakek, dan kenapa putra kakek malah kelihatan lebih muda dan gesit dari cucu kakek?" Kakek tua itu dengan tersenyum menjawab, "Cucuku itu terlalu sering dimarahi oleh istrinya, anakku terkadang dimarahi istrinya, sedangkan aku tidak pernah dimarahi oleh istriku."

Kesimpulannya, istri yang galak itu bisa mempercepat penuaan suami, atau bahkan bisa mempercepat kematian suami. Sebaliknya istri yang lembut itu bisa membuat awet muda dan memperpanjang usia suami?
Karena itu, hai para istri, jangan galak-galak pada suami ya...!

Sumber:
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=961338434018454&id=334137646738539

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes