Jilbabmu, Cantikmu

Jilbabmu Cantikmu - “Kamu seperti Ana Al Thafunnisa saja, anggun” ucap salah seorang mahasiswi pada salah satu teman kampusnya. Sebenarnya, ukuran cantik untuk muslimah bukanlah hidung mancung, bibir tipis, dan badan seksi. Lihat saja Oki Setiana Dewi, dia cantik bukan karena wajahnya laksana wanita timur tengah tapi karena selalu dibasuh air wudhu. Bukan pula karena keseksiannya tapi karena panjang gamisnya. Dan bukan karena indah rambutnya, melainkan lebar jilbabnya.

Ana Al Thafunnisa, salah satu tokoh terkenal dalam novel dan film Ketika Cinta Bertasbih terlanjur menjadi acuan masyarakat muslim Indonesia sebagai sosok wanita cantik dan sholehah. Jika ada wanita muslimah dengan mode gaya seperti Ana Al Thafunnisa, ada kemungkinan dia adalah wanita yang sholehah. Tidak ada jaminan dalam hal ini, tapi pemikiran seperti itu terlanjur melekat di otak masyarakat.
Jilbabmu, Cantikmu

Menjadi seorang wanita tidak boleh terlalu cuek terhadap penampilan dirinya sendiri, karena Allah mencinta keindahan. Jika memakai baju hijau, maka jangan sampai mengenakan jilbab merah kombinasi biru. Wanita cantik bukan yang elok rupanya, tapi yang rapi dan bersih. Penampilan luar memang tidak bisa dipungkiri sebagai kesan pertama. Jangan sampai membuat orang lain ilfeel. Bagaimana mau sukses berdakwah jika orang-orang merasa aneh dengan penampilan kita.

Islam telah mengatur bagaimana wanita harus berpenampilan. Memakai baju yang longgar, berjilbab menutupi dada, dan lain sebagainya. Banyaknya mode jilbab saat ini, memudahkan para muslimah untuk memilih. Ada mode jilbab Humaira’, jilbab KCB, dan lain-lain. Namun, sebagai muslimah haruslah cerdas memilih jilbab yang patut untuk dikenakan. Jilbab seperti apa yang membuat wanita terlihat cantik, bukan hanya fisiknya namun juga akhlaqnya.

Dalam film Ketika Cinta Bertasbih 1 terdapat dua pemain wanita yakni Ana dan Eliana. Dari 10 mahasiswa muslim, 9 diantaranya berpendapat bahwa lebih cantik Ana daripada Eliana. Ketika ditanya mengenai alasannya, mereka serempak menjawab “Karena Jilbabnya”. Hal ini membuktikan bahwa untaian jilbab jauh lebih indah dari uraian rambut dalam kacamata Islam.

Semua orang didunia pasti menginginkan batu permata dalam etalase daripada kerikil di pinggir jalan. Dengan jilbab, wanita bisa membuat dirinya seperti batu permata. Yang terlindung dari panasnya sinar matahari dan bahaya dari luar. Dalam balutan jilbab, wanita terlihat lebih anggun dan cantik.

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes