Home Unlabelled Jejaring Sosial = Membangun Silaturrahmi
Jejaring Sosial = Membangun Silaturrahmi
Atiya Fauzan June 26, 2013 0

Budaya internet yang menjamur disemua kalangan, muda-tua, kaya-miskin, baik-jahat, desa-kota, membuat jejaring sosial laris manis bak es cincau dimusim panas. Alasannya bercabang dengan ragam warna, karena pekerjaan, hiburan semata, dan yang lebih penting lagi (yang menjadi tema dari tulisan ini) membangun silaturrahmi. Yap, membangun silaturrahmi. Percaya? Bagi yang pernah mengalami true story berkaitan dengan bahasan ini, akan menganggukkan kepala. Ehm.
Ada berapa macam jejaring sosial? Entahlah. Sudah tidak bisa dihitung dengan sepuluh jari tangan kita tentunya. Ada yang eksis dengan istilah ‘status’, ‘kicauan’, ‘teriakan’, dan lainnya. Kalau mengikuti pengalaman pribadiku, ini dia daftar jejaring sosial yang telah aku jajal dan yang masih aku cicipi, facebook – twitter – widbook – flickr – twoo – netlog – yahoo - blogger - youtube - dan ada yang terlupa (maaf). Sedikit atau banyak? Itu tergantung dengan perbandingan yang kalian ajukan. Monggo...
Aku percaya jejaring sosial itu mampu membangun silaturrahmi setelah fakta berbicara dan menyapaku langsung. Apa saja faktanya:
1. Tidak putus hubungan
Teman lama dan saudara jauh yang sudah lost contact, bisa kita sapa di jejaring sosial. Karena, kesimpulanku berkata bahwa semakin hari semakin jarang orang yang tidak memiliki akun di salah satu jejaring sosial. Benar? Aku tidak tahu, aku belum pernah melakukan survei secara resmi. Teman masa sekolah dulu yang aku tak tahu bagaimana kabarnya, yang disebabkan oleh berbagai hal, membuat aku benar-benar kehilangan mereka, cerita mereka, mimpi mereka, dan senyum mereka. Tapi, jejaring sosial menyatukan kami. Dan hingga saat ini pun kami masih tetap bersay hello dan berbagi cerita melalui jejaring sosial. Jarak yang tak lagi dekat sungguh tak berarti kini. Meski kami menimba ilmu di kota yang berbeda, kami masih tetap bersahabat dan menyambung tali silaturrahmi tanpa merasa kesulitan.
2. Mengenal teman dan saudara baru
Melalui jejaring sosial, kita bisa berbagi ilmu, pengetahuan, dan pengalaman kebanyak orang. Ke siapapun, baik dalam bentuk video, gambar, atau tulisan. Terkadang, ada yang merespon positif dengan apa yang kita bagikan. Dan selanjutnya, akan ada diskusi serta tanya jawab. So, kita menambah koleksi sahabat dan saudara baru. Pengalaman pribadiku, sebuah tulisan karyaku mengantarkan banyak saudara baru kepadaku, mulai dari adek-adek sampai ibu-ibu. Mereka melontarkan deretan kata yang positif dan pada akhirnya akan lahir sebuah sharing. Ada juga yang mengkritik tajam. Tapi bukan berarti yang menyalahkan kita adalah musuh bukan? Mereka tetap teman. Siapapun, seberbeda bagaimanapun, baik dari segi agama, pendidikan, status sosial dan hal lain yang tak patut menjadikan kita semua berpetak-petak dan hal lain yang tak seharusnya menghalangi kita untuk berteman dan bersaudara.
Sebenarnya, jejaring sosial tidak bisa kita beri stempel hitam atau putih secara sepihak. Banyak fungsi yang terdapat pada jejaring sosial. Ada fungsi positif dan ada fungsi negatif. Terserah jemari, hati, dan akal kita sekarang. Mau menjalankan fungsi yang mana? O ya, ada sebuah kesimpulan terakhirku dalam tulisan ini “Seindah-indahnya dunia maya, masih lebih indah dunia nyata”. Setuju? Cukup jawab dalam hati saja. See U. Selamat berkarya di dunia nyata dan di dunia maya.
“Jangan terlalu betah di dunia maya, nanti dikira kau kesepian di dunia nyata”
[Someone] *lupa
About Author
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment