MENU

Air, Pemersatu Perbedaan Hidup


    16 Juli 2012, aku mengikuti program tahunan kampus yang bernama Kuliah Kerja Nyata (KKN). Disebuah dusun bernama Krajan yang berada dalam desa Glundengan, akan aku habiskan 30 hariku dalam bentuk pengabdian. Bersama empat belas mahasiswa lainnya yang tergabung dalam posko 37, aku bersiap menghadapi suasana dan lingkungan baru disebuah pedesaan Kota Jember.
    Ditengah-tengah kejenuhan, kami luncurkan beberapa acara yang murni sebagai hiburan, kami mengadakan lomba "Pukul Air", yang diikuti oleh banyak anak kecil.  Mahasiswa berbaur dengan masyarakat, itulah yang ku tangkap. Menanggalkan almamater untuk memberdayakan dan memajukan masyarakat setempat. Kesenjangan yang diperkirakan, tak pernah terjadi. Jarak itu seperti tak pernah ada sebelumnya.
    Air sebagai alat primer kehidupan, menjadi bahan utama dari lomba yang berhadiah sederhana tersebut. Kayanya akan limpahan air bersih di daerah bagian Jember selatan itu, membantu kami dalam hal penyediaan. Tidak ada hambatan serius dari apa yang kami alami.
    Di hari H lomba "Pukul Air", banyak pasang mata yang turut hadir untuk menyaksikan keseruan pertandingan. Kamipun semakin bersemangat untuk mempersiapkan lomba hingga usai. Antusiasme peserta dan penonton yang membludak, menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi kami berempat belas. Karenanya menjadi bukti bahwa tak ada sekat dan kami diterima.
     Mengenai alasan mengapa menggunakan lomba pukul air? Sebuah perdebatan panjang disebuah malam, menghasilkan bahwa lomba tersebut tidak mudah dan juga tidak sulit. Serta juga memberikan nilai keseruan. Ya... air adalah sesuatu yang dekat dengan kita, yang sering disia-siakan, namun sangat dicari saat kekeringan. Berangkat dari hal tersebut, akhirnya lahir sebuah ide lomba Pukul Air. Bermaksud untuk lebih menghargai air, dimanapun daerah kita tinggal.
     Air menjadi nafas bagi makhluk hidup. Segala aktifitas tak terlepas dari air. Oleh karena itu, disudut pojok, aku merangkai kata tentang air. Sementara yang lain asyik memandu lomba.
Air adalah air
Karenanya hidup mengalir
Menjalani arus dunia
Menyebrangi problema

Air adalah air
Yang menghilangkan dahaga
Menyegarkan suasana

Air adalah air
Meretas kekeringan
Menyuburkan tanaman

Air...air...air...
Dibuang, disiakan, dicari, bahkan dibeli
 Sebenarnya, apa kedudukanmu?
Primodana atau hanya pelengkap? 
     

    

Post a Comment

My Instagram

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes